Berita Internasional Terkini
GAWAT! Perang Nuklir di Ujung Tanduk, Pertempuran Rusia vs Ukraina di Zaporizhzhia Jadi Penyebab
Situasi gawat internasional sedang terjadi, perang nuklir di ujung tanduk, pertempuran Rusia vs Ukraina di Zaporizhzhia jadi penyebab.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina terkini.
Ya, situasi gawat internasional sedang terjadi di antara perang Rusia vs Ukraina.
Perang nuklir tampaknya berada di ujung tanduk, lantaran pertempuran Rusia vs Ukraina di Zaporizhzhia.
Pertempuran tersebut begitu mengkhawatirkan publik internasional, lantaran Rusia pasti tak bakal tinggal diam.
Penyerangan Ukraina tersebut diprediksi Rusia semakin serius dalam melancarkan operasi perang mereka.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: KEKUATAN Baru Ukraina Hancurkan 9 Pesawat Tempur Rusia, Putin dalam Masalah, Benarkah?
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional PBB, Rafael Grossi, mengatakan pertempuran Rusia dan Ukraina di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia memicu kerusakan serius.
Grossi memperingatkan pertempuran ini dapat memicu insiden nuklir yang sangat mengkhawatirkan.
Senada dengan Grossi, sekretaris jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menyerukan semua kegiatan militer di sekitar pabrik untuk segera dihentikan dan tidak menargetkan fasilitas atau sekitarnya.
Guterres memperingatkan setiap potensi kerusakan pada pabrik Zaporizhzhia dapat menyebabkan konsekuensi bencana yang meluas ke wilayah di sekitarnya.
Menanggapi seruan Guterres, Grossi mengatakan siap memimpin misi ahli untuk memeriksa situs Zaporizhzhia serta meminta Rusia dan Ukraina untuk bekerja sama.
“Waktu sangat penting,” katanya kepada 15 anggota dewan keamanan PBB melalui video feed, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Cegah Bencana Nuklir, PBB Tegur Rusia dan Ukraina, Stop Perang di Zaporizhzhia
Grossi menambahkan, PBB dapat melakukan pekerjaan mendesak untuk perlindungan dan memberikan pengaruh stabilisasi untuk mencegah kecelakaan nuklir terjadi.
International Atomic Energy Agency atau IAEA (Agensi Energi Atom Internasional) yang dibawahi Direktur Jenderal Grossi mengatakan siap menjalankan misi.
“IAEA telah siap untuk melakukan misi seperti itu sejak Juni ketika kami siap untuk pergi,” kata Grossi kepada dewan.