Kabar Artis
Korban Binomo Ngamuk, Karangan Bunga untuk Indra Kenz Jadi Sasaran, Isinya Menyindir
Korban Binomo ngamuk, karangan bunga untuk Indra Kenz jadi sasaran, isinya menyindir
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Para korban investasi bodong Binomo datang ke Pengadilan Negeri Tangerang pada Jumat (12/8/2022) untuk mengawal sidang perdana Indra Kesuma alias Indra Kenz.
Dilansir dari Kompas.com, mereka datang dari jauh. Ada yang bahkan datang dari Palembang untuk menuntut keadilan atas kasus investasi bodong yang dilakukan oleh Crazy Rich Medan itu.
Namun, sesampainya di PN Tangerang, para korban terkejut akan keberadaan karangan bunga untuk mendukung Indra Kenz.
Korban yang kesal kemudian menghancurkan karangan bunga tersebut. "Saya Rizki dan kawan-kawan korban Indra Kenz menuntut keadilan.
Saya jauh-jauh dari Palembang sampai di sini membaca papan dukungan kepada Indra Kenz, saya marah kenapa justru kami yang disalahkan," ujar Rizki di PN Tangerang, Jumat.
Ia tidak mengetahui siapa yang telah memasang karangan bunga dukungan untuk Indra Kenz.
Baca juga: Berkas Perkara Indra Kenz Dikembalikan Jaksa, Ini Kata Bareskrim Polri
Rizki dan teman-temannya mengaku tidak terima dengan perbuatan Indra Kenz yang membuat para korban tertipu hingga kehilangan uang miliaran rupiah.
"Ratusan miliar uang korban ke mana bahkan kami menderita sampai ada yang mau bunuh diri," jelas Rizki.
Berdasarkan pantauan kompas.com di lokasi, ada lima karangan bunga yang dipajang di depan Kantor PN Tangerang.
Karangan bunga tersebut bertuliskan "Profit diem-diem, loss koar-koar. Mending lu ikut arisan menurun aja, boss!".
"Jangan menyalahkan orang lain atas kesalahanmu sendiri, yang serakah bukannya tangan lo".
"Untuk si paling korban kalau mau kaya ya kerja. Jangan judi, jangan mau yang instan aja!"
"Bang Indra tetap sabar dan semangat menghadapi korban yang cari panggung"
"Lucu ya kan gak dipaksa ikutan!! Giliran loss kok nyalahin orang, netizen otak waras"
Saat sidang usai, hanya empat karangan bunga yang terlihat masih dipajang.
Keempatnya sudah dalam kondisi rusak dan tidak ada tulisan yang tersisa sama sekali. (*)