Berita Regional Terkini

Ridwan Kamil Masih Kaji Wacana Pemindahan Pusat Pemerintahan Jabar, Kereta Cepat jadi Pertimbangan

Ridwan Kamil masih melakukan kajian wacana pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat ( Jabar ). Kereta Cepat Jakarta Bandung ( KCJB ) jadi pertimbangan

Editor: Amalia Husnul A
Dokumentasi CRRC/Dendi Ramdhani
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil - Penampakan EMU KCIC400F, rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ridwan Kamil masih melakukan kajian wacana pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat ( Jabar ). Kereta Cepat Jakarta Bandung ( KCJB ) jadi pertimbangan 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Barat ( Jabar ) mengatakan wacana pemindahan pusat pemerintahan Provinsi  Jabar hingga saat ini masih dalam kajian.

Terkait pemindahan pusat pemerintahan Jabar ini, Ridwan Kamil menegaskan yang pindah hanya kantor pemerintahan, bukan ibu kotanya.

Salah satu yang jadi pertimbangan untuk pemindahan pusat pemerintahan Jabar ini adalah progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ( KCJB ).

Untuk pemindahan pusat pemerintahan Jabar sendiri, menurut Ridwan Kamil masih dalam perencanaan.

Nantinya, tentu pemindahan pusat pemerintahan ini tidak untuk di wilayah kota Bandung.

Ada beberapa lokasi yang tengah dijajaki kemungkinan untuk menjadi pusat pemerintahan Jabar.

Namun semua masih dalam tahap kajian. 

Jumat (12/8/2022) Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil ketika ditemui di Gedung Sate, Bandung, Jabar, mengatakan, "Mungkin perencanaannya sedang dikaji tapi pastilah pembangunan kalau iya tidak di tempat ini (Bandung).

Baca juga: Curhat Ridwan Kamil soal Penampilan Persib Bandung di Liga 1, Saya Nonton Kalah, Nggak Nonton Kalah

Salah satunya masih nunggu progres kereta cepat." 

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil menegaskan, yang pindah hanya kantor pemerintahan bukan ibu kota.

Kang Emil mengibaratkan daerah maju lainnya yang punya pusat pemerintahan terpisah dari ibu kota.

"Saya tetap punya toeri pusat pemerintahan ini berpindah jadi bukan ibu kota ya, hanya pusat pemerintahannya saja.

Jadi kayak Malaysia, ibu kotanya tetap di Kuala Lumpur, pusat pemerintahannya berkumpul di satu lokasi.

Ibu kotanya tetap Bandung tapi pusat pemerintahannya di daerah lain," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com

Sebelumnya, Pemprov Jabar mengeluarkan wacana pemindahan pusat pemerintahan pada tahun 2019.

Alasannya, untuk mengurangi beban Kota Bandung sebagai ibu kota.

Baca juga: Panggung Apung Situ Rawa Kalong yang Diresmikan Ridwan Kamil Ternyata Belum Bisa Diakses Masyarakat

Dengan memindahkan pusat pemerintahan, Jabar juga akan memiliki kota baru yang berkualitas, modern, dan berkelanjutan.

Adapun, tiga daerah yang disebutkan Ridwan Kamil yakni, Tegalluar di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat, dan kawasan Cirebon, Patimban, Majalengka (Rebana).

Hasil kajian awal Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jabar menyatakan, lahan yang diperlukan untuk membangun pusat pemerintahan baru sekitar 108 hektare.

Lahan tersebut nantinya digunakan untuk gedung perkantoran, sarana dan prasarana, perumahan ASN, serta sarana dan prasarana ASN.

Progres Kereta Cepat Jakarta Bandung 

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan mulai beroperasi penuh secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada Juni 2023.

Di samping itu, pemerintah juga berencana untuk melakukan uji coba atau tes dinamis saat event G20 pada November 2022.

Baca juga: Selain Zulkifli Hasan, Ridwan Kamil, Anies dan Ganjar Juga Masuk Radar PAN Jabar untuk Capres 2024

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, saat ini progres investasi dari proyek KCJB sudah mencapai 85 persen.

Sementara untuk progres fisiknya masih menyisakan beberapa pekerjaan.

"Masih menyisakan beberapa pekerjaan terkait penyelesaian tunnel 2, preloading, track laying, dan tentunya juga penyelesaian stasiun," ujarnya saat acara Penyelesaian Manufaktur dan Pengiriman Perdana EMU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pada Jumat (05/08/2022).

Menurut dia, penyelesaian manufaktur dan pengiriman rangkaian kereta Electric Multiple Unit (EMU) dan Comprehensive Inspection Train (CIT) membuktikan bahwa proyek KCJB akan semakin mantap menyelesaikan seluruh kegiatannya.

"Terutama menghadapi event G20 meeting dan juga terkait dengan target COD pada bulan Juni 2023," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, KCJB ditargetkan sudah menjalani tes dinamus pada November 2022 atau bertepatan saat event G20.

"Untuk itu, saya mengimbau kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem dapat dipercepat, agar manfaat yang sudah sudah ditunggu masyarakat pengguna kereta api dapat segera bisa dirasakan," tuturnya.

Menurut Budi, KJCB merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan, dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang baik serta efisiensi waktu.

"Kehadirannya diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi," pungkasnya.

Baca juga: Anies dan Ridwan Kamil Disebut Cocok untuk Dampingi Airlangga, Golkar Jabar Ungkap Kriteria Cawapres

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved