Breaking News

Berita Nasional Terkini

Terbaru! Terjawab Sudah Apa Isi Telepon Irjen Ferdy Sambo untuk Fahmi Alamsyah Usai Bunuh Brigadir J

Terjawab sudah apa isi telepon dan permintaan Irjen Ferdy Sambo untuk Ferdy Alamsyah usai bunuh Brigadir J.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN, Tribun Jambi/Aryo Tondang, dan Facebook/Fahmi Alamsyah
Ferdy Sambo (kiri) foto Brigadir J (tengah) Fahmi Alamsyah (kanan). Terjawab sudah apa isi telepon dan permintaan Irjen Ferdy Sambo untuk Ferdy Alamsyah usai bunuh Brigadir J. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah apa isi telepon dan permintaan Irjen Ferdy Sambo untuk Ferdy Alamsyah usai bunuh Brigadir J.

Kasus kematian Brigadir J menyeret beberapa nama di institusi Polri.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, total sudah ada 31 personel polisi yang diduga terlibat dalam kasus kematian Brigadir J.

Semuanya diketahui telah melakukan pelanggaran kode etik terkait kasus ini.

Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Janjikan Rp 1 M ke Bharada E, Deolipa: Mereka Tunggu Sebulan

Hal ini diungkapkan usai Bharada E menjadi Justice Collaborator dan mengungkap semua kejadian saat kematian Brigadir J secara rinci.

Selain 31 petugas tersebut, ada satu nama yang kini jadi sorotan diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Sosoknya adalah Fahmi Alamsyah yang merupakan penasihat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dikutip Gridhot dari Fotokita, Polri saat ini mendalami adanya dugaan Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah, terlibat dalam penyusunan skenario kronologi awal kasus Brigadir J.

"Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," tutur Listyo di Mabes Polri pada Selasa (9/8/2022) seperti dilansir Gridhot.ID di artikel berjudul Tidak di TKP Saat Brigadir J Meregang Nyawa, Fahmi Alamsyah Ikut Terseret Sampai Harus Mundur dari Jabatan Penasihat Kapolri, Ini Tugas yang Diberikan Ferdy Sambo Padanya Sampai Geger di Mana-mana.

“Kami sedang melakukan pendalaman kalau ditemukan nanti kita proses."

Usai dirumorkan skenario kasus Ferdy Sambo, Fahmi Alamsyah lantas mengajukan pengunduran diri dari jabatan Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik.

Fahmi Alamsyah
Fahmi Alamsyah

Surat pengunduran Fahmi telah dikirim ke Listyo pada Selasa sore.

"Ya saya secara gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri, sore ini," ungkap Fahmi pada Selasa.

Menurutnya, para penasihat Kapolri lain sempat berdiskusi dan memberi rekomendasi terkait terseretnya nama Fahmi dalam kasus tersebut.

Fahmi sendiri mengaku tak mau membebani Kapolri dan penasihat ahli lainnya, oleh sebab itu ia mengundurkan diri.

"Saya di penasihat ahli dirapatkan. Saya mundur karena tak ingin membebani," katanya.

Baca juga: TERUNGKAP SIAPA Seali Syah, Istri Jendral yang Speak Up Kasus Brigadir J, Minta Ferdy Sambo Gentle

Lebih lanjut, Fahmi menyatakan bahwa dirinya tidak berada di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi kejadian. Ia hanya dimintai bantuan oleh Ferdy sambo untuk menyusun draft press release bagi media.

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022 (pembunuhan Brigadir Yosua). Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," terangnya.

Fahmi mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo mengetahui kematian Brigadir J terendus media lokal Jambi pada 10 Juli 2022.

Fahmi lantas menyarankan Ferdy Sambo untuk menggelar konferensi pers sesegera mungkin, selambat-lambatnya pada 11 Juli 2022 sore.

Fahmi Alamsyah mengatakan menyadari sensitifnya kasus ini.

Fahmi menyayangkan namanya terseret dalam pemberitaan media, yang dinilainya seolah memposisikan dirinya menyusun skenario seolah-olah ada baku tembak.

"Karena ini isunya sensitif," ucap dia.

Fahmi pun mengaku para penasihat ahli Kapolri lainnya sempat merapatkan dirinya dan memberi rekomendasi.

Fahmi mengaku tak ingin membebani Kapolri dan para penasihat ahli karena dirinya diisukan terlibat skenario baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Fahmi Alamsyah membenarkan kabar Irjen Sambo menghubunginya. Dia mengaku di telepon Sambo pada Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Pemicu Terjadi di Magelang, Kronologi, Motif Pembunuhan Brigadir J oleh Bharada E Versi Ferdy Sambo

"Hari Minggu, tanggal 10 (Juli), sekitar pukul setengah tiga, FS telepon saya. Kenapa telepon saya? Karena dia mendengar informasi ada media yang sudah bertanya ke Kabid Propam Jambi (soal kematian Brigadir J)," jelas Fahmi

Fahmi pun memastikan dirinya tidak membantu menyusun skenario pembunuhan Brigadir Yoshua, seperti yang diberitakan oleh media.

Dia beralasan tidak berada di TKP saat insiden tersebut terjadi. Meski demikian, dia mengakui dimintakan bantuan Irjen Ferdy Sambo untuk menyusun draf rilis media.

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022. Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," kata Fahmi.

Fahmi mengatakan diminta membuatkan poin-poin keterangan tertulis soal kejadian oleh Ferdy Sambo.

Draf keterangan tertulis tersebut, ditegaskan Fahmi, sesuai cerita versi Ferdy Sambo. "Karena ini isunya sensitif," ucap dia.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved