Berita Internasional Terkini
Peperangan Rusia Ukraina Makin Mencekam, Afrika Berpihak Pada Putin hingga Tawaran Prancis Ditolak
Peperangan Rusia Ukraina makin mencekam pasalnya Afrika berpihak pada Putin hingga tawaran Prancis ditolak.
Dan menggambarkan Moskow sebagai mitra dalam perjuangan melawan kolonialisme yang telah berlangsung selama satu abad.
Museveni di masa lalu menikmati hubungan baik dengan Barat dan Uganda akan menjadi ketua Gerakan Non-Blok.
Sebuah badan global yang dibentuk selama era Perang Dingin oleh negara-negara yang berusaha menghindari polarisasi geopolitik pada waktu itu.
Museveni bukan satu-satunya pemimpin Afrika yang tampaknya telah dimenangkan oleh Rusia.
Bahkan negara-negara yang tidak termasuk Lavrov dalam kunjungannya baru-baru ini mendukung Moskow.
Zimbabwe, yang memiliki hubungan diplomatik yang dingin dengan Barat, berada di sudut Rusia dalam masalah Ukraina.
Partai yang berkuasa di Zimbabwe, Front Patriotik Persatuan Nasional Afrika Zimbabwe (Zanu PF), menikmati hubungan bersejarah dengan Rusia sejak tahun 1960-an ketika partai itu berjuang untuk kemerdekaan dari Inggris.
Afrika Selatan, kekuatan ekonomi Afrika Selatan, juga tampaknya berada di pihak Kremlin.
Dukungan Afrika untuk Rusia diilustrasikan pada bulan Maret di Majelis Umum PBB ketika 17 dari 54 negara Afrika abstain dari pemungutan suara pada perang di Ukraina.
Kontingen Afrika berjumlah setengah dari semua suara abstain yang tercatat dalam pemungutan suara.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.