Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Ujian KPU Naik Kelas di Pemilu 2024, Noor Thoha: Kita Sudah Biasa Terkaget-kaget
Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha mengakui Pemilu 2024 ini luar bisa dan menjadi tantangan bagi KPU.
Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
Pemilihan serentak mulai dari 2015 itu kan pilkada serentak. Dengan 100 sekian kabupaten kota dan provinsi.
Diupgrade lagi di 2019 pileg dan pilpres menjadi 5 surat suara. Ini diupgrade lagi menjadi pileg-pilpres, dan pilkada. Ini luar biasa.
Banyaklah manfaatnya ketika digabung seperti ini.
Lalu bagaimana menyikapi? KPU inikan sami'na wa atho'na.
Patuh dan taat kepada putusan undang-undang. Kalau UU-nya mengatakan itu, kita harus jalankan.
Makanya dipilihlah orang-orang KPU yang betul-betul ber-qualified dan berpengalaman.
Tujuannya untuk mendesain agar antara ada irisan tahapan, antara pemilu dan pilkada ini tidak terjadi kontraksi, tidak terjadi permasalahan yang prinsip.
Makanya kenapa KPU kemarin "ngotot" supaya diadakan di Februari. Pemerintah maunya Mei.
Sementara pilkada tetap di November. Ini salah satunya menghindari irisan tahapan yang krusial.
Soalnya pada saat Mei 2024 itu, itu pilkadanya tahapan verifikasi yang independen. Sementara petugas kami satu KPPS itu satu orang.
Jadi bulan Mei nanti langsung dibuka calon independen?
Iya. Hasil di Februari itu, inilah parpol-parpol yang mengusung pilkada di tahun 2024.
Jadi itu yang menjadi tiket di Februari?
Iya. Tiketnya di Februari ini. Makanya waktu-waktu krusial itu KPU sudah hitung cermat sehingga ketika pelaksanaan pemilu di 14 Februari 2024 tidak ada masa-masa irisan yang krusial.
Jadi bagaimana prosesnya menuju pilkada?