Berita DPRD Samarinda

Komisi II DPRD Samarinda Apresiasi Program Pajak Non Tunai Melalui Virtual Account dan QRIS

Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah menghadiri peluncuran Pajak Non Tunai Melalui Virtual Account dan QRIS di Hotel Mercure pada Kamis

Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SARIKATUNNISA
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah apresiasi program pajak non tunai di Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/SARIKATUNNISA) 

TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah menghadiri peluncuran Pajak Non Tunai Melalui Virtual Account dan QRIS di Hotel Mercure pada Kamis (25/8/2022) yang di resmikan langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Laila Fatihah mengaku bahwa program tersebut sangat positif. "jadi ini salah satu kegiatan yang menurut saya sangat positif" kata Laila.

"Dan kami selalu mengapresiasi apapun inovasi yang dikeluarkan oleh pemerintah kota dalam hal ini Bapenda," ujar Laila.

Program pajak non tunai menggunakan Virtual Account dan QRIS terselenggara atas Kerjasama antara Bapenda Kota Samarinda dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara.

Baca juga: Sambut HUT ke-74 Polwan, Polwan Polda Kaltim Gelar Futsal Persahabatan Melawan Prajurit TNI Wanita

Virtual Account dan QRIS ini menjawab kemajuan teknologi informasi digital payment dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Dimana wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara digital tanpa harus mempunyai rekening Bank Kaltimtara.

"Jadi tidak ada lagi alasan dari masyarakat yang mengatakan mengantri untuk membayar pajak," ujar Laila.

Baca juga: Bertabur Artis Ternama, Event Sound Session Akan Gemparkan Balikpapan Besok

Namun demikian tidak menutup kemungkinan akan terjadi pro kontra karena tidak semua masyarakat paham dengan metode pembayaran digital.

Mengapi hal itu laila mengatakan bahwa "segala sesuatu yang sudah dikeluarkan di zaman yang sudah android ini pasti memang ada pro dan kontra".

Menurutnya hal itu terjadi karena masyarakat belum terbiasa sehingga mereka merasa kesulitan dengan metode baru itu.

"Tetapi kalau sudah kita biasakan dan mewajibkan, biasanya dipaksa harus mau dan harus bisa," ujarnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved