Berita Kutim Terkini
Serba-Serbi Lomba Gerak Jalan di Kutai Timur Dalam Rangka Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia
Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT ke-77 Republik Indonesia yang diperingati tiap 17 Agustus selalu identik dengan lomba.
Demi menjunjung tinggi obyektivitas penilaian seluruh peserta, panitia menunjuk TNI-Polri sebagai leader tim juri.
Menurutnya, penjurian ini betul-betul krusial sehingga format nilai dengan keobjektifitasan harus sangat tinggi.
Baca juga: KETAR-KETIR! Amerika dan NATO Kirim Duta Besar di Arktik, Rusia dan China Bangun Kekuatan di Utara?
"Tim leader penjurian ada Kodim 0909/KTM, Lanal Sangatta dan Polres Kutim, mereka sudah intens menggodok beberapa indikator dengan bobot masing-masing dan sudah dijelaskan saat technical meeting,” ucapnya.
Indikator penilaian senditi mulai dari keutuhan regu, kekompakan, kreatifitas, ketepatan waktu, kesesuaian propeti dengan tema kemerdekaan hingga kerapian.
Demi mengefektifkan waktu, setiap tim diberi waktu 3 menit untuk menampilkan yel-yel di depan Bank Danamon Jalan Yos Sudarso sebagai lokasi panggung kehormatan.
Diikuti Juga Oleh Komunitas Waria Sangatta, Kutim
Salah satu kelompok peserta menarik perhatian masyarakat pada kegaitan Lomba Gerak Jalan Merdeka Belajar di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Tampil beda dengan kelompok lainnya, Persatuan Waria Sangatta (Perwasata) melenggang dengan gaya khasnya, disambut sorak sorai dari warga yang menonton di sekitarnya.
Ketua kelompok regu Persatuan Waria Sangatta, Sry Aluna mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki ambisi untuk menang pada lomba gerak jalan tersebut.
Dirinya mengaku, Perwasata ingin ikut meramaikan kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kutim melalui Dinas Pendidikan ini.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 29 Agustus 2022: Taurus Waspadai Perbedaan Pendapat, Aquarius Bijaksana
"Kita ikut gerak jalan ini bukan untuk menang, tapi kami ingin berpartisipasi dan turut meramaikan," ujarnya pada TribunKaltim.co, Minggu (28/8/2022).
Perwasata diwakili oleh 13 orang peserta yang semuanya merupakan pekerja salon di seputar Sangatta, Kutim.
Diharapkan dengan mengikuti lomba ini, Perwasata bisa menambah kemeriahan dan menghibur masyarakat yang menonton.
"Kami dari salon-salon yang ada di Sangatta, Semoga bisa menghibur," ujarnya.
Kendati berada pada urutan nyaris terakhir dan baru bisa menampilkan yel-yel setelah sembilan jam mengantre, Perwasata tetap nampak semangat.