IKN Nusantara
PT WIKA Lirik Istana Presiden, Jaringan Perpipaan, Pengelolaan Sampah IKN Nusantara
PT WIKA lirik proyek Istana Presiden, jaringan perpipaan, pengelolaan sampah IKN Nusantara
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur
TRIBUNKALTIM.CO - Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara resmi dimulai.
Hingga tahun depan, akan banyak paket proyek infrastruktur fisik yang akan dikerjakan di IKN Nusantara.
Ratusan kontraktor pun berondong-bondong mengikuti lelang yang dibuka Kementrian PUPR.
Termasuk untuk pembangunan Istana Presiden, Istana Wapres, sanitasi, hingga pengelolaan air di ibu kota baru Indonesia, tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika berhasil memenangkan tender proyek Jalan Tol Ibu Kota Nusantara Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung, di Kalimantan Timur, senilai Rp 1,9 triliun.
Proyek jalan bebas hambatan berbayar ini dirancang membentang sepanjang 7,3 kilometer, menghubungkan wilayah Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Perseroan mendapat kepercayaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengerjakan proyek ini bersama dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Jaya Konstruksi Tbk dalam sebuah KSO (kerja sama operasi).
Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito menyatakan kesiapannya untuk ikut berkonstribusi menghasilkan karya infrastruktur terbaik dan berkualitas di IKN.
"Ini menjadi momentum awal yang baik bagi Wika sebagai BUMN Karya untuk mewujudkan pembangunan IKN.
Dengan kapasitas, teknologi serta human capital yang handal, kami berkomitmen untuk mengukir karya-karya infrastruktur dengan kualitas terbaik," tutur Budi dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin (29/8/2022).
Selain infrastruktur konektivitas, Wika juga tengah mengikuti tender proyek IKN lainnya yang masih berproses di antaranya Istana Presiden, jaringan perpipaan dan fasilitas pengolahan sampah terpadu.
Sementara itu, hingga Kuartal II-2022, perseroan telah membukukan laba kotor sebesar Rp 627,24 miliar atau meningkat sebesar 14,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp 7,18 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,2 persen (YoY).
Agung mengatakan, peningkatan performa penjualan ditunjukkan oleh segmen infrastruktur dan gedung yang naik dua persen, segmen industri penunjang konstruksi naik sebesar 9,8 persen, dan segmen realty dan properti yang melonjak 167,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Sebagian besar pendapatan segmen realty dan properti dikontribusi oleh bisnis perhotelan sebagai buah dari dijalankannya proses holding hotel BUMN oleh anak usaha Wika yaitu WIKA Realty.