Berita Balikpapan Terkini
Turunnya Tarif Angkutan Udara hingga Harga Bahan Pangan Picu Deflasi Balikpapan pada Agustus 2022
Deflasi Balikpapan pada Agustus 2022 disebabkan oleh turunnya Tarif angkutan udara. Selain itu juga dipicu oleh turunnya sederet harga bahan pangan,
Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Deflasi Balikpapan pada Agustus 2022 disebabkan oleh turunnya Tarif angkutan udara. Selain itu juga dipicu oleh turunnya sederet harga bahan pangan, Kamis (1/9/2022).
kabarnya, Pada bulan Agustus 2022, Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,3 persen mounth to mounth (mtm). Berbanding terbalik pada bulan Juli 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,53 persen (mtm).
Sementara itu, secara tahunan inflasi Indeks harga konsumen (IHK) kota Balikpapan tercatat sebesar 5,53 persen year on year(yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 4,69 persen yoy juga dibandingkan Kalimantan Timur sebesar 4,95 persen yoy. Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0 persen±1.
Baca juga: Anggota Komisi III DPRD Samarinda Jasno Menyayangkan Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi
Deflasi tersebut disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi yang memberikan andil sebesar 0,44 persen (mtm). Deflasi pada kelompok ini didorong oleh penurunan tarif angkutan udara ditengah penambahan jumlah armada pesawat, rute serta frekuensi penerbangan yang meningkatkan suplai tiket.
Selain itu, juga didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang disebabkan oleh banyaknya pasokan komoditi cabai rawit, bawang merah, dan tomat di tengah masa panen.
Deflasi juga disumbang oleh kelompok minyak goreng yang kian menunjukan penurunan harga seiring dengan melimpahnya pasokan di pasar.
Baca juga: Proyek Gagal Lelang di RSUD AW Sjahranie Disorot DPRD Kaltim, Ini Kata Kepala Dinas PUPR Kaltim
Berbanding terbalik dengan hal tersebut, beberapa komoditas makanan mengalami inflasi. Diantaranya air kemasan, rokok kretek filter, pasir, bahan bakar rumah tangga, juga batu bata di tengah tingginya permintaan.
Melalui siaran pers yang diterima oleh Tribunkaltim.co, Kepala Perwakilan
Bank Indonesia Balikpapan, R. Bambang Setyo Pambudi, mengatakan terdapat beberapa faktor yang juga memicu inflasi kedepannya.
"Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah rencana penyesuaian subsidi BBM oleh pemerintah, serta selesainya masa panen di tengah kondisi cuaca yang kurang kondusif. Sehingga berpotensi menggangu produktifitas tanaman pangan pada periode tanam mendatang," ucapnya.
Baca juga: Dukung Pertumbuhan UMKM, Disporapar Samarinda Gelar Pelatihan Dasar Kuliner
Menanggaapi hal ini, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
Selain itu himbauan belanja bijak kepada masyarakat senantiasa disampaikan sebagai bagian dari komunikasi yang efektif.
"Hal ini merupakan perwujudan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan penguatan koordinasi dengan kebijakan Pemerintah Daerah. Guna menjaga inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen±1 persen,"pungkasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.