Berita Internasional Terkini
Rusia dan Iran Makin Erat dan Tingkatkan Kerja Sama Lawan Ukraina, AS Khawatir atas Ancaman Baru
AS khawatir akan ancaman baru lantaran hubungan Rusia dan Iran yang makin erat dan tingkatkan kerja sama.
TRIBUNKALTIM.CO - Konflik panas antara Rusia dan Ukraina masih bergulir hingga saat ini selama enam bulan peperangan, kedua negara tersebut saling meluncurkan serangan.
Peperangan antara Rusia dan Ukraina itu pun mengharuskan banyak negara terlibat, Amerika Serikat merupakan salah satu negara pemasok bantuan militer untuk Ukraina.
Dan negara Iran berada di pihak Rusia hingga Rusia dan Iran makin erat dan tingkatkan kerja sama untuk melawan Ukraina, Amerika Serikat pun khawatir akan ancaman baru.
Baca juga: Situasi Rusia Ukraina Makin Panas, Eropa Minta Akhiri Perang hingga Iran Beri Sinyal Damai
Sebelumnya Amerika Serikat telah memperingatkan akan adanya ancaman baru dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Hal itu selaras dengan fakta adanya bantuan drone Iran yang diberikan kepada Rusia untuk melakukan perlawanan di Ukraina.
Sebagaimana dilansir dari newsweek, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan, John Kirby mengatakan kepada bahwa sistem udara tak berawak Iran yang digunakan oleh Rusia telah baru diperkenalkan untuk pertempuran di Ukraina.
Baca juga: Tak Tinggal Diam Rusia Makin Mesra dengan China dan Iran, Amerika Kirim VAMPIRE untuk Ukraina
John Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk mendukung Kyiv terhadap ancaman ini.
"Apa pun ancaman dan kemampuan yang dihadapi Ukraina
Dan kami telah menyatakan keprihatinan atas drone ini.
Apa pun ancaman dan kemampuan yang mereka hadapi oleh Rusia, kami bekerja sama dengan mereka untuk membantu melawan itu," ucap Kirby dikutip dari newsweek, Rabu (31/8/2022).
Amerika Serikat pun memberikan dukungan berupa menyediakan pasukan Ukraina dengan drone Barat.
Serta platform pertahanan udara dan dukungan teknis untuk membantu mereka mengalahkan jenis kemampuan yang terus diperkenalkan Rusia ke medan perang.
Namun di pihak lain, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova sebelumnya menepis laporan bahwa Moskow telah membeli drone dari Teheran.
Dengan alasan bahwa berita itu disebarkan secara artifisial di antara media Amerika.
Sebelumnya, Iran telah mengembangkan berbagai drone canggih yang digunakan untuk tujuan pertempuran dan pengawasan.