Suharso Dipecat sebagai Ketum PPP
TERUNGKAP Alasan Sebenarnya Suharso Monoarfa Dipecat PPP, Ada Hubungannya dengan Jokowi
Terungkap alasan sebenarnya Suharso Monoarfa dipecat PPP, ada hubungannya dengan Joko Widodo alias Jokowi.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Suharso Monoarfa jadi sorotan publik nasional
Usai Suharso Monoarfa dipecat sebagai Ketua Umum PPP.
Nah, terungkap alasan sebenarnya Suharso Monoarfa dipecat PPP.
Ada hubungannya dengan presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Berita PPPK 2022 Terbaru: Cek Pelamar yang Diprioritaskan, Jadwal Seleksi PPPK Guru dan Non-Guru
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan tidak adanya perpecahan di dalam kubu partai pasca Suharso Monoarfa digantikan posisinya sebagai Ketua Umum Partai.
Terkait dengan penggantian posisi Ketum tersebut, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan saat ini Suharso Monoarfa yang juga Menteri PPN/Kepala Bappenas agar fokus pada tugasnya di pemerintahan.
Terlebih kader PPP, kata Arsul, sepakat kalau pucuk pimpinan partai tidak memiliki jabatan atau tanggungjawab lain selain di partai.
"Pak Suharso kita ingin agar supaya bisa lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri," kata Arsul kepada awak media di Gedung Nusantara III Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Lebih jauh, dirinya juga menyatakan kalau pergantian posisi ini dilakukan agar ketua umum bisa fokus pada partainya.
Baca juga: 3 Tokoh Diendorse Jokowi ke Pilpres 2024 Versi PPP, Sandiaga Uno Dapat Tugas Khusus
Sehingga, kata dia, Majelis Tinggi Partai PPP memutuskan Muhammad Mardiono sebagai Plt ketua umum partai.
Bahkan, kata Arsul, nantinya Mardiono juga akan mundur dalam jabatan lainnya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Kemudian pak Mardiono, bahkan karena (menjabat) Wantimpres nanti sesuai UU Wantimpres nanti dia juga harus mengundurkan diri," kata dia.
"Jadi kami ingin yang ngurus partai ya di partai saja," tukas dia.
Sebelumnya, Majelis Tinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menetapkan menggantikan Suharso Monoarfa dengan mengangkat Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum DPP PPP.
Terkait dengan pergantian tersebut, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani membeberkan beberapa dasar pertimbangan penetapan itu.
Salah satu di antaranya yakni ingin memfokuskan tingkat keterpilihan PPP pada Pemilu 2024 mendatang.
"Ya iya (terkait pemilu 2024, red) itu saja, yang lainya pemantik," ucap Arsul saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR, Senayan, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Suharso Monoarfa Dipecat dari Kursi Ketua Umum PPP, Sosok Penggantinya Telah Terpilih
Dirinya menyatakan, kedudukan Suharso Monoarfa yang juga merupakan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu membuat partai hilang fokus.
Bahkan, dirinya mengambil beberapa hasil survei yang menunjukan kalau tingkat elektoral PPP menurun dengan membandingkan pencapaian Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
"Apalagi ini sebagian, yang mau saya bilang adalah ketika kemudian katakanlah kok Perindo tiba-tiba di satu dua survei itu nyelip PPP, temen-temen itu kan ini gimana sih," ucap Arsul.
Oleh karenanya, pergantian posisi Ketua Umum ini sebagai upaya pemisahan fungsi bagi Suharso Monoarfa untuk agar partai bisa fokus.
Sebab dalam internal PPP memang kata dia menginginkan jika petinggi partai seyogyanya fokus untuk pembenahan partai, dan tidak bekerja pada pemerintahan sebagai Menteri termasuk anggota DPR.
"Bukan, tidak menyalahkan pak Suharso, kemudian jawabannya kita harus melakukan pemisahan fungsi, pokonya yang di partai itu fokus ngurus partai gitu loh," tukas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketua Umum PPP, Arsul Sani: Agar Maskimal Bantu Presiden, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/09/05/suharso-monoarfa-diberhentikan-dari-ketua-umum-ppp-arsul-sani-agar-maskimal-bantu-presiden?page=all