RAPOR 16 Pemain AC Milan usai Nyaris Kalah dari RB Salzburg, Rafael Leao Terlalu Memaksakan Diri

Pierre Kalulu (5.5): Pierre Kalulu pulih dan benar-benar memainkan permainan yang layak, tetapi kesalahan pada gol Salzburg berakibat fatal.

Fikayo Tomori (6): Fikayo Tomori diganggu cukup awal tetapi berhasil tetap tenang setelahnya dan melakukannya dengan baik dalam pertandingan yang sulit bagi kedua bek tengah.

Theo Hernandez (6.5): Theo Hernandez yang biasa malam ini dengan banyak kekuatan bertahan dan kekuatan menyerang.

Tingkat energinya jelas menurun menjelang akhir.

Ismael Bennacer (6.5): Ismael Bennacer mengendalikan kecepatan permainan dengan baik dan sangat penting dalam membangun gol penyeimbang AC Milan.

Baca juga: Berstatus Pemain Terbaik Liga Italia 2021/22, Gaji Leao di AC Milan Hanya Unggul Tipis dari Krunic

Ismael Bennacer mungkin akan mendapat peringkat yang lebih tinggi jika bukan karena kesalahan kecil sebelum gol Salzburg.

Sandro Tonali (6.5): Tampilan lain yang sangat bagus, tanpa terlihat spektakuler sepanjang waktu, karena ia memenangkan banyak duel dan tidak takut memegang bola.

Jelas pemain yang sangat penting bagi AC Milan.

Alexis Saelemaekers (7 – MOTM): Alexis Saelemaekers adalah pemain terbaik untuk AC Milan malam ini.

Alexis Saelemaekers tidak hanya mencetak gol penyeimbang yang penting dengan penyelesaian yang kuat, tetapi dia juga bermain dengan baik sepanjang pertandingan.

Alexis Saelemaekers sering berbalik dengan cepat dan banyak bergerak, menyebabkan kesulitan bagi lawan.

Baca juga: Update Liga Italia: Pajang Foto Hakan Calhanoglu di Ruang Ganti AC Milan, Ini Maksud Stefano Pioli

Charles De Ketelaere (5.5): Charles De Ketelaere melakukan tendangan yang bagus tepat sebelum gol AC Milan, tetapi pada akhirnya tidak berdampak pada permainan.

Charles De Ketelaere sering tak terlibat dalam permaianan dan juga memiliki lebih dari satu sentuhan ceroboh.

Rafael Leao (6): Itu adalah assist yang bagus untuk Saelemaekers dan Rafael Leao pasti memiliki momen-momennya sepanjang pertandingan.

Namun, kadang-kadang, rasanya Rafael Leao berusaha terlalu keras untuk menjadi pahlawan.