Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Kaltim

Bubarnya massa aksi sendiri setelah pihak TNI-Polri melakukan upaya mediasi setelah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara diberikan ruang untuk menyampaikan orasi politiknya.

Unsur pimpinan DPRD Kaltim yang tidak hadir di tengah titik aksi, membuat massa berupaya masuk ke dalam kompleks lembaga legislatif ini.

Saat petang jelang Magrib massa aksi berhasil menerobos masuk melalui pintu gerbang keluar, sekitar 100 meter dari gerbang utama titik pertama mereka melakukan orasi.

Seluruh massa aksi diberi ruang oleh Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly beserta Dandim 0901/Smd Letkol Arm Novi Herdian dan Komandan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim AKBP Suwinto.

Baca juga: Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Balikpapan, Penjual Makanan dan Minuman Ketiban Rezeki

Sebagian massa aksi usai adzan Isya masuk di halaman DPRD Kaltim membentuk simpul barisan diiringi dengan sejumlah nyanyian perjuangan.

Massa aksi melaksanakan konferensi pers dengan membacakan selembaran bahan kajian yang menjadi dasar penolakan mereka.

Usai menggelar konferensi pers, semua massa yang hadir bersalaman dengan unsur TNI-Polri sembari membubarkan diri secara bersama-sama.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly mengatakan pihaknya untuk pengamanan unjuk rasa (unras) kali ini telah mempersiapkan personel gabungan sebanyak 900 orang.

Terciptanya kondusivitas setelah pihaknya dan TNI membuka ruang di halaman massa aksi mendapat apresiasi pihak mahasiswa, hal ini juga ditanggapinya tidak lepas dari sikap massa yang sangat dewasa.

"Tentunya saya berterima kasih kepada seluruh mahasiswa yang hadir dan sudah menjaga kondusivitas. Tertib dan dewasa, insya Allah kami akan jaga dengan sebaik mungkin," ucapnya.

"Kita juga harus angkat topi pada adik-adik mahasiswa. Untuk anggota saya apresiasi juga," imbuhnya.

Baca juga: Gelar Demo Kenaikan Harga BBM, PMII Kaltim Serukan Tolak Kedatangan Jokowi ke Bumi Etam

Dandim 0901/Smd Letkol Arm Noni Herdian turut memaklumi jika pada saat unras selalu ada aksi dorong-mendorong, namun tetap pihaknya mengapresiasi dengan kedewasaan dan kondusivitas yang sudah diciptakan pada hari ini.

"Biasa kalau dorong-dorongan saat unras. Prinsipnya TNI-Polri siap mengawal aksi dan penyampaian aspirasi, menurut kami semua berjalan lancar," ucapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.