Berita Balikpapan Terkini

BIAN di Balikpapan Capai 84 Persen, Tertinggi di Kalimantan Timur

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) telah diresmikan sejak 18 Mei 2022 lalu oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.

Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) telah diresmikan sejak 18 Mei 2022 lalu oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.

Berlangsung sejak Mei lalu, BIAN berakhir pada beberapa hari lalu, tepatnya Selasa (13/9/2022).

Kepala Dinkes Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebutkan, menjelang berakhirnya BIAN, petugas kesehatan di dua hari terakhir juga telah melakukan sweeping ke sekolah-sekolah yang siswanya belum mengikuti BIAN.

Ia menjelaskan, target capaian BIAN Kaltim secara nasional berada di angka 95 persen. Balikpapan menjadi kota dengan capaian tertinggi.

Baca juga: Sindikat Curanmor di Balikpapan Terungkap, Dijual Kembali Secara Terpisah

Kendati ada kendala yang terjadi, yakni saat BIAN dimulai anak-anak sedang melaksanakan ulangan/ujian yang berlanjut pada libur sekolah kenaikkan kelas.

“Jadi baru bisa dimulai ketika anak-anak masuk kembali. Di Balikpapan baru diangka 80 persen untuk BIAN, dan ini masih tertinggi di Kaltim,” tutur wanita yang akrab disapa Dio ini pada Kamis (15/9/2022).

Untuk diketahui, di Balikpapan, ada 27 puskesmas yang juga melaksanakan imunisasi anak. Lokasi pelaksanaan BIAN sendiri tersebar di posyandu, sekolah, maupun puskesmas. Imunisasi di puskesmas pun dilaksanakan setiap hari.

Baca juga: Kelola Tol Balikpapan-Samarinda, Jasa Marga Lirik Pengoperasian Tol IKN Nusantara

Pada BIAN kali ini Dinkes Balikpapan menargetkan 117.220 anak diimunisasi. Sementara, untuk pemerintah pusat, sasaran mencapai 122.587 anak. Sehingga untuk capaian pusat yakni 80,61 persen. Untuk target Kota Balikpapan sendiri capaiannya 84,40 persen. 

Vaksinasi yang diberikan meliputi campak rubella untuk anak 9 bulan sampai 12 tahun. Lalu, Dinkes Balikpapan juga melakukan sweeping untuk anak yang masih kurang di vaksinasi tertentu.

“Misalnya tahun lalu tidak sempat. Bolong-bolong status imunisasinya. Apakah belum di Hepatitis, atau DPT. Itu kita cari. Namanya imunisasi kejar,” terangnya.

Dio menyebutkan, anak-anak yang mengikuti imunisasi harus dalam keadaan sehat, serta membawa buku KIA.

Baca juga: Perintah Khusus Jokowi, Waktu Tempuh Bandara Balikpapan ke IKN Nusantara 30 Menit

“Di situ kita akan lihat tanggal mereka menerima imunisasi dan status imunisasi,” ungkapnya.

Imunisasi sebenarnya juga dilakukan di puskesmas, termasuk pada masa pandemik. Namun, sejumlah orang tua memang memilih untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan sebagainya.

"Sehingga turun di 84 persen. Padahal biasanya cakupan kita mencapai 93 persen ke atas. Ini harus dinaikkan kembali,” urai Dio. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved