Berita Paser Terkini

Temukan Kandungan Klorin dan Posfat, Tim ESN Menilai Sungai Setiu Batu Sopang Masih Sehat

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama para pelajar SMA Negeri 1 Batu Sopang lakukan eksplorasi di Sungai Setiu untukcek kesehatan sungai.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Para pelajar SMA Negeri 1 Batu Sopang dengan antusias mengikuti ekspedisi Sungai Setiu, yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama Kelompok Studi Konservasi Hutan dan Sungai SMA Negeri 1 Batu Sopang, Senin (19/9/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Guna melakukan pengecekan kesehatan sungai, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama para pelajar SMA Negeri 1 Batu Sopang lakukan eksplorasi di Sungai Setiu.

Dalam eksplorasi tersebut, para pelajar melakukan pengukuran kualitas air hingga meneliti mikroplastik dan serangga air (makroinvertebrata) untuk mengetahui kesehatan sungai, Senin (19/9/2022).

Peneliti senior ESN, Amiruddin Muttaqin menyampaikan terdapat beberapa parameter dalam melakukan pengukuran kualitas air sungai Setiu.

"Ada beberapa parameter dalam melakukan pengukuran kualitas air, seperti TDS (total disolved solid), kemudian Do (kandungan oksigen), Klorin, posfat dan juga logam berat Besi dan Mangan," urainya.

Baca juga: Cuaca Hari Ini di Kabupaten Paser Senin 19 September 2022, Diprediksi Terjadi Hujan Ringan

Dari hasil penelitian di sungai Setiu, untuk serangga air di temukan 18 jenis makroinvertebrata yang kebanyakan jenisnya sangat sensitif terhadap pencemaran.

"Jadi 18 jenis makroinvertebrata itu sangat sensitif terhadap pencemaran, atau menunjukkan kalau sungai Setiu masih masuk dalam kategori sungai yang sehat," ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan, dilihat dari biota serangga air di Sungai Setiu memang masih sangatlah bagus.

Namun, untuk parameter klorin di temukan sebesar 0.14 ppm yang sudah di atas baku mutu sebesar 0,03 ppm dan juga kandungan posfat 0.44 ppm di atas baku mutu 0.3 ppm sesuai PP 22 Tahun 2021 tentang perlindungan sungai.

Baca juga: DLH Paser Kembali Sosialisasikan Program Paser Hijau di Lingkungan Perusahaan

"Kandungan klorin dan posfat kemungkinan besar berasal dari aktivitas perkebunan dan rumah tangga yang masuk ke sungai Setiu," ungkap Amirudin.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Humas SMA Negeri 1 Batu Sopang Rinah menyebutkan para pelajar tidak akan berhenti hanya di Sungai Setiu saja dalam giat ekspedisi sungai.

Kedepannya, pelajar dari SMA Negeri 1 Batu Sopang akan kembali melakukan penelitian kesehatan sungai-sungai yang ada di Kecamatan Batu Sopang.

"Kami juga akan membentuk kelompok sahabat sungai, supaya anak didik kami juga lebih peduli terhadap kondisi sungai yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat," tandasnya.

Baca juga: Sopir AKDP Plat Kuning di Paser Dukung Penerimaan Fuel Card, Minta Stok BBM di SPBU Selalu Ada

Salah satu pelajar yang ikut dalam giat ekspedisi sungai, Muhammad Aries Pratama mengaku kegiatan ini sangat memberikan wawasan bagi para siswa dalam mengenal sungai.

"Bahkan selama ini, kami tidak mengetahui jika kesehatan sungai dapat diketahui dari keberagaman jenis serangga dan juga kondisi tanaman di sekitar sungai, serangga-serangga makroinvertebrata ini tidak akan bisa hidup kalau sungainya rusak dan tercemar," tutupnya.

Dalam kegiatan tersebut juga di inventaris jenis pohon-pohon yang memiliki khasiat obat, kemudian dari hasil temuan di lapangan nantinya akan dipaparkan ke warga Batu Kajang. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved