Berita Nasional Terkini

Update Kasus Ferdy Sambo: IPW Sebut Tak Ada Pelecehan pada Putri Candrawathi, yang Ada Konsensual

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku ada Anggota DPR dan seorang personel polisi yang mencoba mempengaruhinya terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus Ferdy Sambo: IPW sebut tak ada pelecehan pada Putri Candrawathi, yang ada konsensual atau kesepakatan.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Seperti diketahui, Putri Candrawathi tetap bersikukuh mengalami pelecehan di Magelang oleh Brigadir J.

Komnas HAM dan Komnas Perempuan juga mengungkapkan adanya dugaan tersebut.

Komnas HAM meminta polisi menyelidiki lebih lanjut soal dugaan ini.

Baca juga: Terbaru Kasus Ferdy Sambo: Kamaruddin Kuliti Suami Putri Candrawathi, Singgung Soal Mafia & Bekingan

Baca juga: Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Alami Gangguan Jiwa: Merasa Superpower dan Bisa Rekayasa Kematian

Namun Sugeng Teguh Santoso menyebut dengan tegas tidak ada pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi, namun yang ada adalah konsensual atau kesepakatan.

Sugeng Teguh Santoso menyebut isu pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo yang disuarakan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan itu adalah produk prakondisi.

Dia menjelaskan Prakondisi ini mulai dilakukan setelah peristiwa pembunuhan tanggal 8 Juli 2022.

Sugeng Teguh Santoso lalu membeber fakta tanggal 11 Juli 2022 ketika dia dihubungi anggota DPR RI yang menyampaikan versi istri Ferdy Sambo ada pengancaman, ditegur dan menembak.

"Bahkan dia bilang begini: Sambo itu menyesal, kenapa bukan dia sendiri yang menembak," ungkap Sugeng saat tampil di podcast Back To BDM yang tayang di youtube Harian Kompas, Sabtu (17/9/2022).

Lalu, pada tanggal 15 Juli 2022 ada seorang komisaris besar polisi (Kombes) meminta bertemu dia.

"Dia anggota Satgassus menceritakan hal yang sama. Bahkan persentuhan fisiknya dikasih tahu. Dipegang kakinya, dibekap, dipakai pistol," terang Sugeng.

Dengan fakta-fakta ini, Sugeng lalu memastikan memang ada prakondisi tentang pelecehan ini termasuk ke Komnas Perempuan dan Komnas HAM.

Terkait pernyataan Komnas Perempuan yang menyebut ada dugaan pelecehan, menurut Sugeng memang ada basis teoritis yang dipakai yakni UU PKS.

Namun, yang menjadi persoalannya, apakah ada hasil visum et repertus psikiatrum dari istri Ferdy Sambo yang selalu mengaku mengalami trauma berat.

Baca juga: Bukan Ferdy Sambo, Kamarudin Simanjuntak Bongkar Sosok Orang Penting Diduga Pemilik Pistol Luger

"Apakah ada asesmen polisi yang menunjuk psikolog atau psikiater forensik yang memeriksa sebab dia traumatik itu karena apa. Apakah melihat Yosua diitembak karena secara personal dekat atau karena dilecehkan," ujar Sugeng.

"Apakah menurut anda ada pelecehan?," tanya Budiman Tajuredjo.

Sugeng menjawab tegas, tidak ada.

"Tidak ada pelecehan seksual, yang ada konsensual.

Peristiwanya ada tapi konsensual, kesepakatan," kata Sugeng.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut tidak ada pelecehan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi oleh Brigadir J
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut tidak ada pelecehan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi oleh Brigadir J (Kolase Youtube Harian Kompas/istimewa)

Sugeng beralasan ada persitiwa itu, karena faktanya ada asisten rumah tangga (ART) bernama Susi yang menangis dan Kuat Maruf yang bersitegang dengan Brigadir J.

"Ini ada perjumpaan yang saya sebut konsensual itu ada. Entah antara siapa nih antara J (Brigadir J) atau antara KM (Kuat Baruf) dengan Ibu PC. Karena ini gelap di sini," katanya.

Pernyataan Sugeng ini didasari informasi yang dia dapat lalu dipetakan dengan fakta-fakta yang diangkat media.

"Jadi informasi itu sepotong, kita analisis. Pelecehan itu produk prakondisi. Pertemuan yang terjadi adalah sebuah konsensus. Saya petakan KM ribut dengan J. RR (Bripka RR) komunikasi dengan J ada. Kalau tidak ada pelecehan, tidak ada ketahuan sedang ada perjumpaan, gak ada ribut dong," katanya.

Baca juga: Melawan Skenario Ferdy Sambo, Bripka RR Ungkap Penembakan hingga Tak Curigai Adanya Pelecehan

Kalau betul seperti itu, berarti alasan Ferdy Sambo membela harkat martabat benar adanya?

Menurut Sugeng bisa saja itu terjadi.

"Makanya saya menyayangkan jenderal katakanlah ada konsensual, atau ada pelecehan, kenapa harus demikian. Makanya ada informasi cek penggunaan obat," tukasnya.

Bripka RR Tak Curiga Ada Pelecehan

Sebelumnya, Bripka RR mengaku tak pernah mengetahui ada pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang diduga dilakukan Brigadir J.

Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal yang tinggal serumah dengan istri Ferdy Sambo di Magelang juga tak melihat gelagat aneh dari Brigadir J.

Bahkan Bripka RR turut menyaksikan pertemuan istri Ferdy Sambo dengan Brigadir J di kamar sekitar 15 menit.

Pengakuan terbaru Bripka RR ini diungkapkan kuasa hukumnya, Erman Umar saat diwawancara dalam program Aiman, Kompas TV, Senin (12/9/2022).

Erman Umar mengurai kronologi kejadian yang dimulai tanggal 6 Juli 2022.

Saat itu para ajudan dibangunkan sekitar pukul 24.00 WIB karena ada perayaan ulang tahun perkawinan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Di sana lah mereka membagi-bagi kue ke para ajudannya.

Esoknya, 7 Juli 2022, Ferdy Sambo kembali ke Jakarta bersama ajudan lainnya, Deden.

Pada siang sekitar pukul 14.00 WIB, Bripka RR diperintahkan Putri Candrawathi untuk membeli sembako.

Saat itu dia pergi bersama Kuat Maruf.

Saat mau kembali ke rumah, anak Putri menelponnya untuk meminta dia membeli kipas angin dan makanan ayam.

Setelah barang diantar ke rumah, Bripka RR berencana kembali ke rumah di Jakarta untuk mengambil barang lain yang belum diantar.

Saat itu, Bharada E meminta ikut bersamanya.

Akhirnya, Bripka RR dan BHarada E pun berangkat.

Saat bersemu seorang pamong di suatu tempat dekat masjid, Bripka R ditelpon Putri Candrawathi, dia pun balik ke rumah di Magelang.

Saat naik ke tangga rumah lantai dua itu, dia bertemu dengan Kuat Maruf dan melihat Susi, asisten rumah tangga lainnya, menangis.

Saat itu lah dia bertanya ke Kuat.

Kata Kuat, Brigadir J turun naik tangga hingga dia pun menegurnya.

Brigadir J agak memaksa mau masuk ke kamar Putri, namun dihalangi Kuat pakai pisau.

Bripka RR pun menengok ke kamar Putri Candrawathi dan menanyakan apa yang terjadi.

Bukannya melapor telah dilecehkan, Putri Candrawathi justru menanyakan keberadaan Yosua.

Baca juga: Berita Terbaru Ferdy Sambo: Suami Putri Candrawathi Lakukan Perlawanan, Klaim Tak Tembak Brigadir J

"Mana Yosua," tanya Putri ke Bripka RR.

Bripka RR pun mencari Brigadir J di lantai bawah.

Bripka RR sempat bertanya ke Brigadir J mengenai kejadian sebenarnya.

"Gak tahu, itu Pak Kuat, kenapa kok marah-marah sama saya," jawab Brigadir J ke Bripka RR.

Setelah itu, Bripka RR meminta Brigadir J menemui Putri di kamarnya.

Pertemuan Putri dan Brigadir J berlangsung sekitar 15 menit dengan kondisi pintu kamar tidak tertutup.

Bripka RR pun menungguinya di luar kamar, namun dia mengaku tidak mendengar pembicaraan mereka.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J (kiri); Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (tengah); Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR (kanan). Putri Candrawathi diketehui meminjam nama ajudannya Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR dan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J untuk membuka rekening di bank.
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J (kiri); Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (tengah); Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR (kanan). Putri Candrawathi diketehui meminjam nama ajudannya Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR dan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J untuk membuka rekening di bank. (Kloase Tribunnews.com/Kompas.com)

"Apakah mungkin korban pelecehan memanggil pelaku dan 15 menit di dalam kamar?," tanya Aiman ke Erman yang menceritakan hal itu.

Erman tidak memberikan jawabannya.

Tapi dipastikan saat itu Bripka RR tidak mencurigai adanya pelecehan terhadap Putri dari gerak gerik yang diliharnya.

"Ricky mencurigai ada pelecehan?," tanya Aiman.

"Tidak ada," tegas Erman.

Justru, lanjut Erman, setelah pertemuan dengan Putri, emosi Brigadir justru sudah menurun.

"Yosua bilang, gak ada apa-apa bang," kata Erman.

Baca juga: KICAUAN Kamaruddin Sasar Lembaga Negara, Berani Tuding Dapat Guyuran Amplop Ferdy Sambo

Meski melihat Brigadir J sudah tidak emosi, namun untuk berjaga-jaga agar tidak ada masalah dengan Kuat, Bripka RR mengambil senjatanya.

Setelah itu dia kembali ke kamar untuk beristirahat.

Sementara Brigadir J tidur di kamar yang sama dengan Bharada E,

Esok harinya atau tanggal 7 Juli 2022 mereka dibangunkan Putri untuk diajak pulang ke Jakarta.

Dari kronologi itu, Bripka melaui Erman mengaku tidak mengetahui keributan antara Putri Candrawathi dengan Ferdy Sambo, ketika di Magelang maupun saat di Jakarta.

Karena itu, ketika tanggal 7 Juli 2022 dia melihat Ferdy Sambo menangis dan ingin membunuh Brigadir J, dia mengaku tidak tahu masalahnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul PENGAKUAN Terbaru IPW: Tak Ada Pelecehan Istri Ferdy Sambo, yang Ada Konsensual, Antara Siapa?

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved