Berita Internasional Terkini

UE Tertekan Akibat Perang Rusia dengan Ukraina, Nasib Eropa Kini Ada di Tangan Vladimir Putin

Eropa terancam membeku dan Vladimir Putin punya peluang tekan UE di tengah perang Rusia vs Ukraina.

Sergei BOBYLYOV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Uni Eropa kini tertekan akibat perang Rusia vs Ukraina, dan nasib Eropa kini ada di tangan Putin. 

Target kemungkinan bisa tercapai pada awal September," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck.

Baca juga: Joe Biden Minta Putin Tak Gunakan Senjata Nuklir dan Kimia Saat Menginvasi Ukraina

Negara-negara Uni Eropa berjuang menghadapi kenaikan harga energi yang drastis sejak mayoritas memberikan sanksi dagang kepada Rusia yang menginvasi Ukraina.

Tahun lalu, 40 persen pasokan gas alam Uni Eropa berasal dari Rusia. Setelah menerima sanksi, impor gas alam Rusia ke Uni Eropa menjadi terbatas.

Rusia Pindahkan Kapal Selamnya

Berita lainnya, Intelijen Inggris mengatakan Moskow kemungkinan telah memindahkan kapal selam Kilo-class dari Semenanjung Krimea ke Rusia selatan.

Tindakan tersebut dilakukan karena khawatir kapal selam itu akan terkena tembakan jarak jauh Ukraina.

Dikutip Al Jazeera, dalam briefing harian pada Selasa (20/9/2022), Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kapal selam itu "hampir pasti" telah dipindahkan ke Krasnodar Krai di daratan Rusia, bukan pangkalan angkatan laut di Sevastopol di semenanjung Krimea.

“Ini sangat mungkin karena perubahan baru-baru ini dalam tingkat ancaman keamanan lokal dalam menghadapi peningkatan kemampuan serangan jarak jauh Ukraina,” kata kementerian Inggris.

“Dalam dua bulan terakhir, markas armada dan lapangan terbang penerbangan angkatan laut utamanya telah diserang.”

Baca juga: Senjata Amerika Tak Mampu Redam Serangan Rusia, Drone Iran Buat Wilayah Ukraina Porak-poranda

Selain itu, Kementerian mengatakan bahwa “menjamin” pangkalan Armada Laut Hitam di Krimea adalah salah satu “motivasi” Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencaplok semenanjung itu pada tahun 2014.

“Keamanan pangkalan sekarang telah secara langsung dirusak oleh agresi lanjutan Rusia terhadap Ukraina,” tambahnya.

Semenanjung Krimea secara internasional merupakan wilayah Ukraina

Tetapi semenanjung itu diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina, yang menginginkannya kembali.

Serangan balasan Ukraina, yang dimulai pada 6 September, telah mengejutkan Rusia, baik dari segi kecepatan maupun dinamisme kemajuan.

Pasukan Kyiv menyapu wilayah Kharkiv bulan ini setelah menerobos garis depan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved