Pilpres 2024

Sebut Anies Baswedan Dipanggil KPK Bikin SBY Risau, Pengamat: Ini Terkait AHY

Sebut Anies Baswedan dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin Susilo Bambang Yudhoyono risau, pengamat ungkap karena terkait AHY

IST Kolase Tribun Jakarta
Kolase Foto Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Anies Baswedan. Sebut Anies Baswedan dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin Susilo Bambang Yudhoyono risau, pengamat ungkap karena terkait Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebut Anies Baswedan dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin Susilo Bambang Yudhoyono risau, pengamat ungkap karena terkait Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pemilihan Presiden yang baru akan digelar 2 tahun lagi, sudah mulai memanas sejak dini.

Anies Baswedan salah satu calon kuat untuk maju ke Pilpres 2024 menuai perhatian.

Baca juga: TERBARU! Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Sebagai Capres Ungguli Prabowo dan Anies

Baca juga: Jelang Lengser, Anies Baswedan Resmikan Ratusan Proyek: Rumah Susun hingga 100 Taman

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut tengah menyiapkan cara untuk menitipkan Partai Demokrat kepada Anies Baswedan.

Salah satu caranya dengan menyiapkan agar Anies Baswedan mau maju di ajang Pilpres 2024 dengan menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu bila mengacu pada analisa pengamat Politik Adi Prayitno yang membaca soal langkah politik SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang baru-baru ini menuding ada kecurangan di Pemilu 2024.

Menurut Adi, tudingan SBY yang menyebut ada kecurangan di Pemilu 2024 hingga membuatnya seakan turun gunung sangat mudah dipatahkan.

"Argumen yang disampaikan agak mudah untuk dibantah karena mengacu pada dua poros yang disetting (untuk dukung capres).

Dua poros itu kan soal partai, tidak ada intervensi apapun," kata Adi dilansir dari Youtube TV One dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, Jumat (23/9/2022).

Adi menilai salah satu penyebab yang membuat SBY risau hingga mengeluarkan manuver politiknya terkait dengan pemanggilan Anies Baswedan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diketahui, Anies sempat dipanggil KPK perihal kasus dugaan dalam penyelenggaraan Formula E.

"Pertanyaannya kenapa SBY harus risau kalau Anies yang dipanggil ke KPK.

Mestinya Nasdem dong yang risau duluan, PKS yang basis konstitusiennya lebih ke Anies," ujar Adi.

Menurut Adi, kerisauan SBY karena jika Anies 'dijegal' dalam pilpres 2024 karena berurusan dengan KPK maka akan merembet kepada AHY.

Baca juga: Jelang Akhir Jabatan, Sejumlah Pimpinan Ormas Sambangi dan Dukung Anies Baswedan Sebagai Capres 2024

"Saya menangkap kenapa SBY agak gelisah kalau Anies ke KPK.

Karena kalau Anies gagal maju karena bolak balik dijegal ke kuningan (KPK) misalnya, maka AHY sulit untuk maju di 2024 untuk berpasangan," kata Adi.

Pengamat Politik Adi Prayitno membaca soal langkah politik SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang baru-baru ini menuding ada kecurangan di Pemilu 2024.
Pengamat Politik Adi Prayitno membaca soal langkah politik SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang baru-baru ini menuding ada kecurangan di Pemilu 2024. (Youtube TV One)

Alasan SBY Butuh Anies

Adi menjelaskan analisanya mengapa SBY sampai begitu membutuhkan sosok Anies.

Sebab, Adi menilai hanya Anies yang ada kemungkinan bisa mengajak AHY maju dalam pilpres 2024.

Kata Adi, sosok Anies dan AHY ada satu kesamaan yakni sama-sama sebagai tokoh di luar pemerintahan saat ini yang punya potensi maju duet di Pemilu 2024.

"Kalau Anies ga bisa maju, AHY tertutup pintunya untuk bisa maju.

Karena hampir tiap partai di luar Anies ga ada yang pernah nyebut AHY," kata Adi.

"Ini menyangkut soal AHY selaku putra mahkota ga bisa maju di 2024.

Jadi membaca sikap partai itu ga ada urusannya dengan lillahi ta'ala ingin masuk surga.

Ini soal tentang menyelamatkan gerbong dan poltiik mereka," beber Adi.

Baca juga: IKN Nusantara Diresmikan 2024, 3 Calon Penerus Anies Baswedan Tentukan Nasib Jakarta

Pernyataan SBY Turun Gunung

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung pada Pilpres 2024 mendatang.

SBY mengaku khawatir dengan kontestasi politik lima tahunan itu yang tidak menguntungkan partainya.

Pasalnya, Presiden Indonesia 2004-2014 itu mendengar kabar Pemilu 2024 akan dicurangi.

Hal tersebut diungkap SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut tengah menyiapkan cara untuk menitipkan Partai Demokrat kepada Anies Baswedan demi sang putra mahkota, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut tengah menyiapkan cara untuk menitipkan Partai Demokrat kepada Anies Baswedan demi sang putra mahkota, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Kolase Tribun Jakarta)

Video pidato SBY soal kekahwatiran di Pemilu 2024 tersebut pun viral, seperti ditayangkan Kanal YouTube Tribunnews.com, Sabtu (17/9/2022).

“Para kader mengapa saya harus turun Gunung menghadapi pemilihan umum 2024 mendatang?”

“Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY dalam pidatonya.

SBY mendapatkan informasi bahwa Pilpres 2024 akan diatur sedemikian rupa sampai hanya ada dua pasangan calon.

Namun, pihak yang mengaturnya tidak disebutkan SBY secara jelas.

Upaya pembatasan jumlah peserta Pilpres 2024 disebutkan SBY juga untuk menjegal capres dan cawapres usungan Demokrat.

Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja.”

“Informasinya Demokrat sebagai oposisi, jangan harap bisa mengajukan capres dan cawapres-nya sendiri, bersama koalisi tentunya, jahat bukan?” imbuhnya.

Menurutnya hal tersebut akan menciderai hak-hak rakyat Indonesia.

Baca juga: Bukan Kader Partai, Anies Baswedan Siap Nyapres 2024, Parpol Mana yang akan Usung? Ini Kata Pengamat

SBY juga mengatakan, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih, hal untuk dipilih.

Pun, yang berdaulat juga rakyat.

“Menginjak-injak hak rakyat bukan? pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih yang berdaulat juga rakyat.”

SBY flashback, masa kepemimpinannya saat menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) dua periode.

Klaimnya dirinya tidak pernah ‘menciderai’ momen Pemilu.

“Dan ingat selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan dua kali melaksanakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu,” imbuhnya lagi. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul SBY Titipkan Masa Depan Demokrat ke Anies Baswedan, Pengamat: Ini Soal AHY

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved