Berita DPRD Samarinda
Komisi IV DPRD Samarinda Sebut Pendidikan Agama Sebagai Kunci Dalam Tekan Angka Korupsi
Salah seorang Hakim Agung beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu (21/9/2022) terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Salah seorang Hakim Agung beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu (21/9/2022) terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Mengetahui hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani bin Husein mengaku prihatin dan mendukung KPK mengungkap kasus-kasus korupsi lainnya terutama yang bernilai triliunan.
"Pertama saya mendukung KPK, kalau bisa jangan yang miliar-miliar itu yang triliun tuh dituntaskan," ujar Sani bin Husein saat dikunjungi di ruangannya, Jumat (23/9/2022).
Wakil Ketua Komisi yang membidangi masalah kesejahteraan rakyat itu, mengungkapkan keprihatinannya melihat realita yang terjadi saat ini.
Baca juga: Pimpin Upacara Pemakaman Ridwan Suwidi, dr Fahmi Fadli: Paser Kehilangan Sosok Pemimpin Berkharisma
Bahwa orang yang seharusnya menjadi penegak keadilan justru menodai keadilan itu sendiri.
Ia mengibaratkan aparat penegak hukum seperti "sapu", dimana sapu yang dipakai untuk membersihkan kotoran harus dalam keadaan bersih.
"Yang kedua saya sangat prihatin, apalagi itu penegak hukum, kan untuk menyapu harus bersih sapunya itu," imbuhnya
Sani berharap dalam hal memilih aparatur negara, harus orang-orang yang berintegritas.
Baca juga: Penanggulangan Stunting di Samarinda Tertinggi se-Kaltim, Wawali Sebut Jadi Tantangan bagi Pemkot
Dalam hal memupuk integritas generasi bangsa, menurutnya kuncinya adalah penguatan pendidikan agama.
Ia mengatakan, di era ini tidak ada yang membuat orang takut untuk korupsi selain rasa takut kepada Tuhan itu sendiri .
"Makanya pendidikan agama itu harus dikuatkan, di semua lembaga semua kedinasan bahkan dimiliter pun harus," tegasnya.
Baca juga: Cuaca Samarinda Hari Ini Senin 26 September 2022, Langit Berawan Tebal saat Pagi
Dengan demikian, pribadi-pribadi yang dihasilkan adalah pribadi yang tidak saja mengucap sumpah jabatan di lisan saja, tapi juga mempraktekannya dalam pekerjaannya.
"Makanya iman dan taqwa menjadi poin utama sumpah, bukan hanya diucapkan, tapi dipraktekan, dan yang kedua cari pejabat pejabat yang negarawan." pungkasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.