Berita Nasional Terkini
Posisi Panas NasDem Tentukan Duet Anies Baswedan di Pilpres 2024, Pilih AHY, Andika atau Khofifah
Posisi panas NasDem tentukan duet Anies Baswedan di Pilpres 2024, pilih AHY, Andika Perkasa atau Khofifah Indar Parawansa
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar bursa capres Pilpres 2024 terkini.
Tengok posisi panas NasDem saat ini, lantaran berada di posisi yang menentukan.
Kabarnya NaSdem semakin yakin mengusung Anies Baswedan jadi capres di Pilpres 2024.
Nah, saat ini posisi NasDem semakin panas, lantaran menententukan dengan siapa Anies Baswedan berduet di Pilpres 2024.
Ada 3 sosok yang santer dikabarkan berpasangan Anies Baswedan yang dimunculkan NasDem.
Adalah Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Andika Perkasa atau Khofifah Indar Parawansa.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru: Anies Baswedan Untung, Elektabilitas Jokowi di Bawah Ganjar dan Prabowo
Partai NasDem menyebut tiga nama sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Nama-nama itu disebutkan secara selintas oleh Politisi Partai NasDem, Zulfan Lindan dalam sebuah acara televisi beberapa waktu lalu.
Nama tersebut keluar saat Zulfan ditanya siapa kandidat cawapres yang cocok dari luar internal partainya mendampingi Anies.
Mereka yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur sekaligus Politisi PKB Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Andika bukan partai politik, Khofifah anggota partai politik tapi di luar tiga koalisi ini, AHY Ketua Umum Demokrat," kata Politisi Partai NasDem, Zulfan Lindan dilihat Serambinews.com dari tayangan TV One, Kamis (29/9/2022).
"Nanti kan dibicarakan dari tiga ini," tambahnya.
Baca juga: Terbaru! Cek Rincian Formasi PPPK 2022, Lengkap Bocoran Soal dan Materi Ujian Kompetensi PPPK 2022
Sementara terkait koalisi dan pencapresan, keputusan yang diambil oleh partai ini sudah mendekati 80-90 persen.
Pihaknya akan terus mendiskusikan hal ini tanpa terburu-buru dengan mempertimbangkan semua perubahan-perubahan yang terjadi ke depan.
"Yang gak bisa berubah itu kan kapan kiamat Tuhan netapkan, kalau selain itu saya kira banyak manusia ini mengalami perubahan," kata Zulfan.
Selanjutnya dalam waktu dekat, NasDem bersama calon koalisi akan fokus terlebih dahulu terhadap penentuan capres.
"Sampai saat ini, capres dulu yang agak sudah lebih mendekat (10 November 2022) nanti," kata Zulfan.
"Untuk yang cawapres kan ada lagi waktu panjang, diskusi lagi. Jadi panjanglah, jangan buru-buru," tambahnya.
Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan Kini Jauh di Atas Presiden Joko Widodo, Wacana Prabowo-Jokowi Ditolak
PKS Tawarkan Cawapres Internal
Sementara Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menyampaikan, ada beberapa aspirasi yang muncul.
Pertama, PKS juga menyampaikan beberapa kandidat dari internal partai tersebut.
"Ada beberapa nama, sudah disampaikan ke tim kecil yang melakukan komunikasi," kata Kholid.
Baca juga: Rocky Gerung Duga Anies Akan Sering ke KPK Jelang Pilpres: Catwalk di Rasuna Said Fashion Week
Karena sifatnya berkoalisi, lanjutnya, masing-masing partai baik NasDem, PKS dan Demokrat punya hak yang sama menyampaikan nama-nama pasangan capres-cawapres idealnya.
Kedua, bagaimana pasangan capres dan cawapres itu punya chemistry atau kecocokan.
Sehingga ketika ketiga partai ini sudah memutuskan siapa capresnya, maka capres tersebut memiliki preferensi dan kriteria untuk cawapresnya.
"Sehingga capres dan cawapres itu bukan kawin paksa, tapi dwitunggal, ada chemistry, kesamaan pandangan dan sebagainya," kata Kholid.
Ketiga, menurut PKS yang paling penting adalah pasangan capres dan cawapres yang bakal diusung merupakan sosok potensial menangnya paling tinggi.
Baca juga: Pilpres 2024 Diprediksi Jadi 4 Capres-Cawapres, Anies Baswedan Bakal Diusung Demokrat, Nasdem, PKS
Anies Nyatakan Siap Jadi Capres 2024
Diketahui sebelumnya Anies Baswedan secara mengejutkan menyatakan siap jadi calon presiden atau capres 2024.
Hal itu disampaikan Anies saat berada di Singapura beberapa waktu lalu.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," katanya dikutip Serambinews.com dari Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis (15/9/2022).
Pernyataan tersebut seolah menjawab pertanyaan besar yang ada di benak para simpatisan selama ini, termasuk partai politik (parpol) yang berpotensi mendukungnya sebagai Capres 2024.
Terlebih Anies merupakan kandidat yang namanya kerap bertengger di papan atas sejumlah survei elektabilitas capres 2024.
"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," tambahnya masih mengutip Reuters.
Aturan Presidential Threshold dan Anies Bukan Anggota Parpol
Diketahui aturan presidential threshold atau syarat pengajuan capres yakni pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR.
Atau 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Hal itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum atau UU Pemilu.
Baca juga: Golkar Cari Figur Ideal Penjabat Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan
Meski begitu, Anies Baswedan percaya partai-partai politik di Indonesia mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dalam menyusun koalisi dan menentukan calon-calonnya.
"Saya sebagai orang yang baru selesai (jadi gubernur), nanti selesai, sesudah itu nanti kita lihat, apakah kemudian saya berada di wilayah politik atau wilayah yang lain, kita lihat besok," kata Anies dikutip Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Minggu (18/9/2022).
"Kalau ada yang mengusung, kita lihat, kita tunggu nanti," tambahnya.
Elektabilitas Capres 2024 Berdasarkan Survei Litbang Kompas
Walau Anies bukan politikus yang berasal dari partai politik, sejumlah survei yang menempatkannya di papan atas elektabilitas, tentu jadi magnet bagi sejumlah parpol.
Sebut saja survei Litbang Kompas Juni 2022 lalu, Anies Baswedan (12,6 persen) berada di posisi elektabilitas capres papan atas bersama Ganjar Pranowo (22 persen) dan Prabowo Subianto (25,3 persen).
Sementara di posisi elektabilitas capres papan tengah ada Sandiaga Uno (4,4 persen), Ridwan Kamil (3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,1 persen), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (2,1 persen), Tri Rismaharini (2 persen), Erick Thohir (1,5 persen) dan Andika Perkasa (1,4 persen). (*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul NasDem Sebut Tiga Nama Ini sebagai Cawapres Dampingi Anies, PKS Tawarkan Internal, https://aceh.tribunnews.com/2022/09/30/nasdem-sebut-tiga-nama-ini-sebagai-cawapres-dampingi-anies-pks-tawarkan-internal?page=all