Tragedi Arema vs Persebaya

Petaka di Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Sutiaji Koordinasi dengan Keluarga Korban 

Tidak satu dua orang yang terwas, namun angkanya dilaporkan mencapai ratusan orang usai menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya

Editor: Budi Susilo
KOMPAS.com/Suci Rahayu
Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas. Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas. 

Pasalnya, kericuhan terjadi imbas kekalahan tuan rumah dengan skor 3-2.

Ratusan korban berjatuhan di tengah kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Berdasarkan keterangan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari anggota polri dan pihak suporter.

Baca juga: Ahmad Nur Hardianto Ciptakan Dua Gol Saat Lawan Arema di Liga 1

“Telah meninggal 127 orang, 2 di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meninggal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta dalam press conference pasca pertandingan

Lebih lanjut, dikabarkan masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan.”

Kronologi Kejadian di Kanjuruhan

Irjen Pol Nico Afinta juga menjabarkan kronologi peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berujung petaka.

Kekecewaan suporter atas kekalahan tuan rumah dari Persebaya Surabaya diduga menjadi pemicu utama.

“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan.”

Situasi yang mulai tak terkendali membuat pihak berwajib melakukan pengamanan.

Baca juga: Arema FC Ditaklukan Borneo FC di Samarinda, Pelatih Eduardo Almeida: Kami Kehilangan 3 Poin

“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidakmasuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain”

Kondisi yang mulai anarkis membuat pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk melakukan pelemparan gas air mata.

“Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil.”

Petaka Liga 1 usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Ratusan orang dikabarkan tewas. Dilaporkan beberapa fasilitas yang ada di dalam stadion mengalami kerusakan parah, hingga beberapa kendaraan kepolisian ikut menjadi sasaran pengerusakan.
Petaka Liga 1 usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Ratusan orang dikabarkan tewas. Dilaporkan beberapa fasilitas yang ada di dalam stadion mengalami kerusakan parah, hingga beberapa kendaraan kepolisian ikut menjadi sasaran pengerusakan. (twitter @PSSI)

Pelemparan gas air mata ini yang membuat penonton mulai mundur ke pintu keluar dan mulai berdesakan.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved