Tragedi Arema vs Persebaya
Tragedi Arema vs Persebaya Hari Ini: 127 Tewas, Jadi Laga Sepakbola Paling Mematikan dalam Sejarah
Tragedi Arema vs Persebaya hari ini, sebabkan 127 tewas jadi salah satu laga sepakbola paling mematikan dalam sejarah.
Bencana dimulai ketika salah satu penonton berlari ke lapangan dan memukul wasit, ketika penggemar kedua bergabung, dia diserang secara brutal oleh polisi dengan tongkat dan anjing.
Jose Salas, seorang penggemar yang hadir di pertandingan itu, mengatakan kepada BBC bahwa tindakan polisi memicu kerusuhan.
“Polisi kami sendiri menendang dan memukulinya seolah-olah dia adalah musuh. Inilah yang menimbulkan kemarahan semua orang termasuk saya,” kenangnya.
Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan ke-11: Borneo FC vs Madura United, Arema FC vs Persebaya & Persib vs Persija
Puluhan penggemar menyerbu lapangan, dan kerumunan mulai melemparkan benda ke polisi dan pejabat di bawah.
Kerusuhan terjadi, dan polisi meluncurkan tabung gas air mata ke kerumunan, yang mendorong puluhan ribu penggemar untuk mencoba melarikan diri dari stadion melalui tangganya.
Ketika penggemar mencapai bagian bawah lorong-lorong ini, mereka menemukan bahwa gerbang baja yang mengarah ke jalan terkunci rapat.
Ketika mereka berusaha untuk lari kembali, polisi melemparkan lebih banyak gas air mata ke dalam terowongan, memicu histeria massal dan menyebabkan kehancuran besar.
Tragedi Hillsborough
Tragedi Hillsborough saat pertandingan semifinal Piala FA 1989 Liverpool melawan Nottingham Forest di Hillborough Stadium menewaskan 97 orang.
Dikutip dari Bolasport, seorang penggemar Liverpool bernama Andrew Devine ditetapkan sebagai korban ke-97 Tragedi Hillsborough setelah meninggal pada Senin (26/7/2021).
Kejadian bermula ketika terjadi penumpukan penggemar Liverpool setelah polisi setempat memutuskan membuka dua akses gerbang menuju tribune teras.
Baca juga: BIG MATCH Liga 1: Jadwal Borneo FC vs Madura United, Arema FC vs Persebaya dan Persib vs Persija
Namun, pihak kepolisian luput memantau jumlah penonton yang masuk ke dalam tribune tersebut hingga akhirnya tak mampu menampung.
Kondisi saat itu diperparah dengan adanya pagar pembatas antara tribune dan lapangan sehingga suporter yang berada paling depan terjepit dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Puluhan suporter, yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak, tewas pada insiden tersebut.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.