Berita Berau Terkini

Penemuan Jasad Anak di Kolam Bekas Tambang Berau, Dikabarkan Hilang Saat Waktu Sore

Ditemukan jasad seorang anak (AB) di salah satu lokasi kolam diduga bekas galian tambang di Jalan Marsama Iswahyudi, Kelurahan Rinding.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
HO/POLRES BERAU
Lokasi penemuan jasad orang hilang berusia bocah. Penemuan jasad AB di kawasan lubang yang diduga tambang ilagal di Kelurahan Rinding, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ditemukan jasad seorang anak (AB) di salah satu lokasi kolam diduga bekas galian tambang di Jalan Marsama Iswahyudi, Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

Infrormasi tersebur beredar melalui gambar di grup Pers Polres Berau. Dalam keterangan gambar tersebut, AB ditemukan pada pukul 10.34 Wita.

Sebelumnya, AB diinformasikan hilang melalui akun facebook Fitrii yang memberikan Info anak hilang sejak sore.

Dengan ciri-ciri, baju warna abu-abu, celana warna merah, hilang setelah sholat ashar dan meminta bantuan untuk mengabari nomor yang dicantumkan.

Baca juga: UPDATE Jasad Korban Tenggelam di Sungai Mahakam Long Melaham Mahulu Ditemukan

Sementara itu, TribunKaltim.co, melalukan pengecekan langsung ke TKP, dan bertemu salah seorang saksi, salah seorang warga sekitar Adji membenarkan adanya peristiwa itu.

Dirinya membenarkan informasi penemuan jenazah bocah tersebut diketahuinya pada pukul 11.00 Wita.

"Kalau informasi meninggalnya saya beru dengar tadi pagi," jelasnya.

Menurutnya, selama dirinya melewati lokasi bekas galian baru bara tersebut, memang sering terlihat banyak anak-anak mandi.

Baca juga: Genap 40 Nyawa Melayang di Lubang Bekas Tambang Samarinda, Minim Penegakan Reklamasi

Bahkan, sebelum kejadian, dirinya sempat melarang anak-anak tersebut untuk berenang dan bermain di sekitar lokasi itu. Pasalnya, kolam tersebut cukup dalam dan berbahaya bagi anak-anak.

"Saya dapati sore, sempat saya larang. Karena mereka berenang sambil bercanda di tengah kolam. Itu saya larang, sebelum kejadian," tuturnya.

"Setelah melarang anak-anak, saya langsung pergi, tidak tahu juga kalau sore itu ada kejadian anak tenggelam," terangnya.

Dirinya mengatakan, seharusnya bekas galian itu ditutup dengan tanah, tidak cukup hanya dengan memagar dengan seng. Apalagi pagar sengnya juga sudah rusak.

Ia juga menyebutkan kata koridor, yang diduga bekas galian ilegal, lantaran sering ada kejadian keruk mengeruk.

Baca juga: Soal Lubang Bekas Tambang di Sekitar IKN, Gubernur Kaltim Sebut Bisa Dipakai Tampung Air Baku

"Sepertinya yang merusak juga anak-anak yang sering mandi di sana. Sangat rawan, apalagi posisi kolamnya di sekitar kota," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Teluk Bayur Didi Sulistio yang dihubungi melalui telpon oleh Tribunkaltim.co, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Saya belum bisa berkomentar,” tutupnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved