Mata Lokal Memilih

Hasil Survei: Lulusan Sarjana Pilih Anies - AHY, Bagaimana Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto?

Pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menguasai suara intelektual jika Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.

KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anies mengunjungi kantor DPP Partai Demokrat di Menteng, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Keduanya membahas soal dinamika politik jelang Pilpres 2024. Anies dan AHY digadang-gadang bakal menjadi paslon capres-cawapres pada kontestasi elektoral mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil survei: Lulusan Sarjana pilih Anies Baswedan - AHY, bagaimana Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto?

Suhu politik sudah memanas meski Pilpres baru akan digelar pada 2024 mendatang.

Sejumlah survei pun mewarnai tahun-tahun politik ini.

Pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menguasai suara intelektual jika Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.

Hasil jajak pendapat menemukan 45,7 persen lulusan diplomasi 3 hingga sarjana yang punya hak ikut Pilpres 2024 memilih Anies - AHY.

Baca juga: Jokowi Bocorkan Pembicaraan dengan Megawati Soal Capres PDIP di Pilpres 2024?

Baca juga: Peluang Anies Baswedan Menang Pilpres 2024, Pengamat Singgung Kekuatan Prabowo - Ridwan Kamil

Pasangan Anies - AHY yang digadang maju Pilpres 2024 ini juga dipilih 25,3 persen pemilih lulusan SMA, diikuti 20,6 persen tamatan SMP dan sisanya 16,2 persen lulusan SD.

Demikian temuan jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada simulasi 3 pasangan capres - cawapres, Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto - Puan Maharani dan Anies - AHY.

Survei dilakukan pada periode 11 - 20 September dan dirilis ke publik Senin 10 Oktober 2022.

Pasangan Ganjar - Airlangga mendapat limpahan suara kedua terbesar dari kalangan intelektual, yakni 25 persen setelah Anies - AHY.

Sedangkan Prabowo - Puan Maharani diurutan terakhir dengan 12,1 persen di bawah Anies - AHY dan Ganjar - Airlangga (lihat grafis).

Infografis hasil survei LSI Denny JA. Pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menguasai suara intelektual jika Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.
Infografis hasil survei LSI Denny JA. Pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menguasai suara intelektual jika Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini. (Infografis hasil survei LSI)

Defisit 2 Kursi Parlemen

Anies Baswedan - AHY bakal mati langkah di Pilpres 2024.

Koalisi Partai Nasdem dan Partai Demokrat 'defisit' 2 kursi di parlemen (DPR RI) untuk dapat mengusung capres - cawapres maju Pilpres 2024.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diharapkan gabung ke koalisi ini masih berpikir dua kali. Bahkan muncul spekulasi PKS gabung Koalisi Indonesia Bersatu untuk Pilpres 2024.

Potensi 3 poros pada Pilpres 2024 yakni:

Poros 1

PDIP: 128 kursi

Poros 2

Koalisi Gerindra-PKB.

Gerindra 78 kursi

PKB 58 kursi

Total 136 kursi

Poros 3

Koalisi Indonesia Bersatu

Golkar 85 kursi

PKS 50 kursi

PAN 44 kursi

PPP 19 kursi

Total 198 kursi

Tiga semester lagi Pilpres 2024. Eskalasi politik capres - cawapres kian memanas.

Sorotan publik ke Partai Nasdem yang mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad menilai langkah Nasdem yang telah mendeklarasikan Capres 2024 penuh dengan resiko.

Alasannya, kata dia, pertama seharusnya partai politik bicara tiket capres melalui koalisi partai politik baru kemudian mengusung capres atau cawapres seperti yang dilakukan PDI Perjuangan, KIB dan Koalisi Gerindra-PKB.

Kedua, saat ini Nasdem mempunyai 59 kursi legislatif dan telah mencalonkan Anies Baswedan sebagai capresnya, sedangkan untuk memenuhi presidential threshold butuh 115 kursi atau 20 persen kursi di DPR RI.

"Artinya butuh partai lain (berkoalisi). Anggap saja (koalisi Nasdem) mengarah ke Partai Demokrat yang punya 54 kursi dengan AHY sebagai capres atau cawapres. Ini pun kalau digabung baru 113 kursi sehingga belum cukup untuk mengusung capres karena kurang 2 kursi," ujar Mochtar Mohamad, Jumat (14/10/2022).

Alasan ketiga, kata dia, Nasdem dan Demokrat masih butuh satu partai untuk melengkapi presidential threshold 115 kursi dan mengarah ke PKS untuk melengkapinya.

"Pertanyaan muncul, PKS mendapat apa kalau capres-cawapresnya Anies-AHY?" tanya Mochtar.

Alasan keempat, menurut Mochtar, Pilpres 2024 kali dilaksanakan bersamaan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Peluang Anies Baswedan Menang Pilpres 2024, Pengamat Singgung Kekuatan Prabowo - Ridwan Kamil

Semua konsultan politik membenarkan faktor efek ekor jas (coattail effect) capres/cawapres akan dominan memengaruhi perolehan kursi di Pileg atau kursi di DPRD/DPRD.

"Akibatnya, bisa saja PKS tidak lolos di parliamentary threshold 4 persen karena tidak mengusung kadernya di capres atau cawapres 2024. Di sisi lain PKS mempersiapkan Salim Assegaf dan Ahmad Syaikhu sebagai calonnya," tandas Mochtar.

Kelima, bisa saja PKS akan mencari koalisi yang memungkinkan kadernya menjadi capres atau cawapres.

Peluang untuk PKS ini mengarah untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB dengan kalkulasi suara Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, PPP 19 kursi dan PKS 50 kursi sehingga total 198 kursi.

"Bisa jadi capresnya Airlangga Hartaro Ketua Umum Golkar dan Cawapresnya Achmad Syaikhu Presiden PKS dan partai Islam bisa berkumpul di koalisi ini," ujar dia.

Keenam, kata Mochtar, langkah Pemerintah Jokowi jika melakukan reshuffle kabinet dari 3 kader Nasdem yakni Menteri Pertanian, Menteri Kominfo dan Menteri Kehutanan LH maka formasi kabinet bisa saja memberikan warna baru.

Dia mencontohkan PAN bisa mendapatkan tambahan jatah menteri di kabinet. Selain Menteri Perdagangan maka PAN bisa ditambah jatah Menteri Kehutanan LH.

Atau PPP selain Menteri Bapenas ditambah Menteri Agama.

Baca juga: Sayap Kepemudaan PKS Kaltim Serius Ajukan Duet Anies Baswedan-Isran Noor di Pilpres 2024

"Atau kalau PKS gabung ke koalisi pemerintah misalnya bisa mendapatkan Menteri Pertanian dan Menteri Kominfo," kata dia.

Dari peta politik tersebut, Mochtar Mohamad berpendapat dinamika konfigurasi politik bisa 3 poros.

Dengan demikian, kata Mochtar, Nasdem dan Demokrat berpotensi jadi penonton di Pilpres 2024.

Lebih jauh dia menyebutkan konfigurasi 3 poros ini dalam politik aliran tidak akan tumbuh lagi di Indonesia dan black campaign maupun negative campaign yang bermuara ke perpecahan bangsa bisa dihindari.

"Dan konsep konstruksi pembangunan yang sudah diletakkan oleh Pemerintah Jokowi bisa berkelanjutan," tandas Mochtar. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Survei Pilpres 2024: 45,7 Persen Lulusan Sarjana Pilih Anies - AHY

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved