Digalakkan sejak 2015, Target Gerakan Seribu Embung yang Digagas Gubernur Ganjar Pranowo Tercapai

Gerakan Seribu Embung yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2015 telah tercapai.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Humas Ganjar Pranowo
Gerakan Seribu Embung yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2015 telah tercapai. Tercatat ada sebanyak 1.135 embung telah dibangun di Jawa Tengah dan akan terus ditambah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gerakan Seribu Embung yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2015 telah tercapai.

Saat ini, sebanyak 1.135 embung telah dibangun di Jawa Tengah dan akan terus ditambah.

Ganjar mengatakan, meski targetnya telah tercapai, namun pihaknya akan terus membangun embung. 

Baca juga: Ganjar Pranowo Genjot Iklim Investasi di Jawa Tengah, Beri Kemudahan dan Kelebihan bagi Investor

Keberadaan embung, kata Ganjar, besar manfaatnya untuk masyarakat.

Sebagai salah satu lumbung pangan di Tanah Air, Jawa Tengah harus menjaga produktivitas pertaniannya. 

Lantaran Jawa Tengah kerap dilanda bencana kekeringan saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan, keberadaan embung menjadi sangat vital.

Air yang ditampung dalam embung dapat dimanfaatkan sebagai untuk mengairi sawah saat musim kemarau dan menyediakan sumber air baku untuk warga. 

Saat musim hujan, embung berfungsi sebagai penampung air dan pengendali banjir. 

"Embung ini menjadi solusi persoalan kebutuhan irigasi dan air baku," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Selesaikan Masalah Flyover Ganefo Demak

Ganjar mengatakan, anggaran pembangunan embung bersumber dari APBN pusat dan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pembangunan embung yang didanai APBN dikerjakan oleh BBWS (141 unit) dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah (512 unit). 

Pembangunan yang didanai APBD Jawa Tengah dilakukan secara gotong royong oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (74 unit), Dinas Pertanian dan Perkebunan (4 unit), dan pemerintah kabupaten/kota (11 unit). 

Jawa Tengah juga mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk membangun 390 embung, dan hibah CSR perusahaan sebanyak 3 unit. 

"Pembuatan embung tetap jalan terus sampai hari ini. Makanya kalau ada ruang-ruang sisa, maka kita manfaatkan," tuturnya.

Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jateng Eko Yunianto mengatakan, pihaknya telah membangun embung 74 unit di 19 kabupaten/kota.

Embung tersebut ditambah dengan 17 longstorage milik Pusdataru  berkapasitas tampungan air mencapai 2,5 juta meter kubik.

Pemanfaatannya untuk irigasi 2.015 hektare lahan pertanian dan sumber air baku untuk 27.912 kepala keluarga (KK).

Baca juga: Ganjar Pranowo Sowan ke Tuan Guru Syaifuddin Zuhri, Ada Pelukan Hangat hingga Gogodoh

Selain embung, di Jawa Tengah juga terdapat 41 bendungan eksisting.

Eko menambahkan, saat ini tengah dibangun 3 bendungan baru yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Bendungan Jlantah di Karanganyar, dan Bendungan Bener di Purworejo.

Selain itu, ada juga empat bendungan yang sertifikasi operasionalnya masih berproses yaitu Bandungan Logung di Kabupaten Kudus, Bendungan Gondang di Karanganyar, Bendungan Pidekso di Wonogiri, dan Bendungan Randugunting di Blora.

"Bendungan tidak hanya dimanfaatkan airnya untuk irigasi dan sumber air baku untuk warga, melainkan juga untuk menyuplai kebutuhan industri dan pariwisata," tandasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved