Jaga Kendaraan Bermotor Kalian Saat Musim Hujan, Ini Tips dan Triknya

BMKG memperkiraan musim hujan 2022 pada kisaran bulan September hingga November 2022 dan akan memuncak pada Desember mendatang.

Editor: Aris
HO/Yamaha
Berikut tips aman berkendaraan saat musim hujan bersama Yamaha. (HO/Yamaha) 

TRIBUNKALTIM.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkiraan musim hujan 2022 pada kisaran bulan September hingga November 2022 dan akan memuncak pada Desember mendatang.

Sehingga tak heran cuaca belakangan ini sering terjadi hujan mulai intensitas ringan hingga deras disejumlah ilayah di Indonesia.

Kondisi di mana langit menjadi lebih gelap dan angin yang berhembus akan lebih dingin dari biasanya.  

Tentu, hal ini akan mendorong masyarakat menjadi lebih waspada dan siaga terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Baca juga: Bagaimana Cuaca Balikpapan Besok? Siang Hari 5 Kecamatan Turun Hujan, Graha Indah Waspada Banjir

Berbagai langkah preventif mulai dilakukan oleh masyarakat, seperti di antaranya, membawa payung, jas hujan, alas kaki tambahan, mengonsumsi suplemen tambahan, dan menjaga pakaian yang dijemur agar tetap kering.

Selain hal-hal tersebut, aspek yang tidak kalah penting untuk diperhatikan kala musim hujan datang adalah menjaga kesehatan kendaraan bermotor.

Meski sering diabaikan, nyatanya perawatan kendaraan bermotor tidak hanya berdampak baik kepada kendaraan itu sendiri, tetapi juga ke pemilik kendaraan.

Seperti yang disampaikan oleh Redaksi Pelaksana GridOto.com Bidang Teknik dan Sport Bimo Aribowo dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa (11/10/2022) lalu bersama Tim MyKG, di mana Bimo membagikan beberapa tip dan trik mengenai cara menjaga kesehatan kendaraan bermotor saat musim hujan melanda.

Baca juga: Cuaca Sangatta Kutai Timur Hari Ini, Waspada Hujan Turun pada Siang dan Malam

“Hal yang perlu diperhatikan saat musim hujan adalah ketinggian genangan air. Batas ketinggian air paling maksimal yang bisa diterjang bagi kendaraan bermotor adalah setengah dari roda kendaraan. Lebih dari itu, sudah tidak boleh diterjang lagi,” ucap Bimo.

Menurutnya, batas ketinggian air tersebut sudah batas maksimal karena sejatinya kendaraan bermotor tidak dirancang untuk bisa berjalan mulus di medan penuh genangan air seperti banjir.

Jika kendaraan dipaksakan tentu akan berakibat pada kerusakan, mulai dari mogok hingga kerusakan total pada mesin yang mengharuskan untuk mengganti beberapa komponen atau keseluruhan mesin.

Dalam wawancara tersebut, Bimo juga menjelaskan mengapa batas tinggi air yang aman diterjang hanya boleh setengah dari roda kendaraan.

Baca juga: Tips Cara Sadap WhatsApp Aman dan Minim Resiko Ketahuan, Bongkar Isi Chat Pacar yang Mencurigakan

Hal tersebut dikarenakan oleh air yang bisa masuk ke dalam saluran isap mesin. Saluran isap mesin adalah alat yang difungsikan untuk mengisap udara dari luar.

Oleh karena itu, akan sangat bahaya jika alat yang difungsikan untuk mengisap mesin justru malah mengisap air dari luar. Bimo juga meluruskan persepsi salah yang beredar di masyarakat mengenai air yang masuk ke knalpot.

“Air tidak akan bisa masuk lewat knalpot. Knalpot itu difungsikan untuk mengeluarkan udara. Dalam knalpot itu sendiri juga terdapat filter yang difungsikan untuk menghalang benda masuk dari luar,” ucap Bimo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved