Berita Nasional Terkini
Pengacara Brigjen Hendra Kurniawan Disorot, Sosok Sangun Ragahdo, Raih Gelar Doktor Usia 24 Tahun
Pengacara Brigjen Hendra Kurniawan di sidang kasus Ferdy Sambo dkk jadi sorotan. Sosok Sangun Ragahdo, anak artis yang raih gelar doktor di usia 24 th
TRIBUNKALTIM.CO - Keterlibatan Brigjen Hendra Kurniawan dalam kasus Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J selalu jadi sorotan.
Kini, sosok Sangun Ragahdo, salah satu pengacara Brigjen Hendra Kurniawan jadi sorotan di sidang Ferdy Sambo dkk ini.
Paras Sangun Ragahdo yang terlihat menawan saat sidang Brigjen Hendra Kurniawan jadi perhatian warganet yang mengikuti jalannya sidang.
Sosok Sangun Ragahdo adalah pengacara muda yang merupakan bagian tim penasihat hukum terdakwa kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan.
Siapa Sangun Ragahdo?
Meski pengacara muda, namun prestasi akademis Sangun Ragahdo tidak main-main.
Di usia 24 tahun, Sangun Ragahdo berhasil meraih gelar doktor.
Ternyata, Sangun Ragahdo adalah anak artis lawas Yayuk Suseno.
Baca juga: Profil Brigjen Hendra Kurniawan, Korban Kebohongan Ferdy Sambo soal Pelecehan Putri Candrawathi
Nama Brigjen Hendra Kurniawan jadi sorotan warganet terkait keterlibatannya dalam kasus Ferdy Sambo yang digelar 19 Oktober 2022.
Sosok Sangun Ragahdo yang merupakan tim penasihat hukum Brigjen Hendra Kurniawan tak luput dari perhatian warganet.
Sosok Sangun Ragahdo mencuri perhatian dan ramai dibicarakan di media sosial.
Dikutip TribunKaltim.co dari BangkaPos.com di artikel berjudul Siapa Sangun Ragahdo, Pengacara Hendra Kurniawan yang Curi Perhatian Saat Sidang Kasus Sambo, selain karena parasnya yang tampan, kecerdasan Sangun Ragahdo juga menuai pujian.
Dikutip dari akun Linkedin, diketahui bahwa sejak tiga tahun belakangan ini Sangun Ragahdo bekerja di kantor pengacara ayahnya, Henry Yosodiningrat & Partners Law Firm.
Untuk latar belakang pendidikan, Sangun Ragahdo diketahui pernah bersekolah di SMA Nusantara dan lulus tahun 2013.
Dia kemudian melanjutkan mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2017.