Kenali Tanda-Tanda Moody Pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Perubahan mood anak itu biasanya dapat merubah suasana atau perasaaan anak secaara tiba-tiba, seperti yang awalnya senang berubah menjadi badmood.
TRIBUNKALTIM.CO - Anak-anak memang memiliki mood yang seri ng gampang berubah atau labil.
Perubahan mood anak itu biasanya dapat merubah suasana atau perasaaan anak secaara tiba-tiba, seperti yang awalnya senang berubah menjadi badmood atau bisa juga malah membuat anak tiba-tiba ngambek.
Tidak hanya anak-anak saja, Remaja juga terkadang menghadapi kondisi perubahan mood yang fluktuatif atau tidak beraturan.
Baca juga: Cara Cek Apakah Sembunyikan Status Online Ada di WhatsApp Web, Tips Atur Privasi Pakai Ekstensi
Tiba-tiba yang tadinya tenang menjadi marah atau sedih tanpa diketahui penyebabnya, situasi ini sering disebut sebagai moody-an.
Dilansir dari Tribunnews.com, menurut psikolog Klinis dan CEO Dear Astrid, Dra Astrid Regina Sapiie, orangtua perlu menyadari anak-anak selama di fase moody.
Ada beberapa gejala yang bisa ditangkap oleh orangtua saat anak mengalami moody.
Di antaranya ada perubahan emosi pada anak yang sebelumnya tidak pernah ada.
Baca juga: Cara Sadap WhatsApp Terbaru 2022, Tips Mata-matai Pacar di WA Minim Resiko Ketahuan
Gejala ini bisa diketahui cepat oleh orangtua yang cukup dekat dengan anak.
Misalnya, anak biasanya periang, sederhana dan suka berbicara.
Tiba-tiba menjadi mudah marah atau tersinggung.
Lalu suka marah dan lari ke kamar sembari menangis.
Pintu kamar juga lebih sering ditutup dan tidak bersemangat seperti dahulu.
Baca juga: 6 Tips yang Benar Menyimpan Roti Tawar Agar Tidak Cepat Berjamur, Bisa Simpan Roti di Freezer
"Kemudian ketika orangtua mengatakan sesuatu selalu dilawan, jadi ada perubahan emosi yang nyata. Kalau cuma berkaitan dengan menstruasi maka akan berlangsung dalam beberapa bulan saja,"ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, Sabtu (15/10/2022).
Biasanya anak bisa kembali lagi seperti semula. Sementara di satu sisi ada situasi dengan gangguan emosional bersifat berat. Normalnya, reaksi normal dari sebuah emosi berbentuk kurva.
Merespons sesuatu dari bawah, menanjak kemudian meledak. Setelah ledakan emosi tersebut biasanya turun kembali.
Emosi biasanya meledak karena suatu hal. Kemudian selesai dan kembali ke posisi awal.
Baca juga: Tips Sadap WhatsApp Gampang dan tak Ketahuan, Baca Riwayat Chat WA Pacar yang Mencurigakan
"Kalau melihat anak menjadi tidak normal, dalam artian emosi itu sendiri tidak paham. Dia sendiri seperti marah-marah tidak jelas, nangis tidak jelas, diajak ngomong susah, itu berlangsung berhari-hari sehingga menjadi anomali," papar dr Astrid.
Maka tanda-tanda di atas butuh perhatian lanjut dari orangtua.
Apakah butuh obat hormonal, atau bisa dikonsultasikan pada psikolog.
Nantinya akan ada terapi yang di yang harus diikuti untuk mengurai emosinya.
"Kalau kondisinya berhari-hari, diajak ngomong tidak paham. Orangtua bisa menyalakan alarm. Ini ada yang tidak beres, dan bukan emosi seperti biasa. Mungkin anak tidak bisa mengendalikan," tutupnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.