Mata Lokal Memilih
Simulasi Capres 2024, Pasangan Ganjar-Yenny Unggul, Tokoh NU Diperhitungkan
Dari sejumlah simulasi, survei Polmatrix Indonesia menunjukkan pasangan Ganjar-Yenny paling diunggulkan, dengan elektabilitas mencapai 40,6 persen
TRIBUNKALTIM.CO- Dalam hal mencari cawapres yang bakal mendampingi capres, latar belakang kultural terkait Nahdlatul Ulama (NU) menjadi faktor yang diperhitungkan.
Tidak heran, mengingat besarnya pemilih di Pulau Jawa yang notabene banyak diasosiasikan dengan massa Nahdliyin.
Sebut saja nama-nama seperti Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, hingga Yenny Wahid.
Dari sejumlah simulasi, survei Polmatrix Indonesia menunjukkan pasangan Ganjar-Yenny paling diunggulkan, dengan elektabilitas mencapai 40,6 persen.
“Faktor NU diperhitungkan dalam memilih cawapres, terbukti dari simulasi pasangan Ganjar-Yenny paling unggul,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam siaran pers di Jakarta pada Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: Peneliti Indikator Politik Kaji Pemilih Capres 2024 yang Kecewa dengan Pemerintahan Jokowi
Baca juga: Pertemuan PSI, PBB hingga Perindo, Bahas Kesepakatan Capres 2024? Raja Juli Antoni Angkat Suara
Baca juga: Elektabilitas Ridwan Kamil Naik, Pengamat Bahas Koalisi Parpol dan Peluang Diusung Capres - Cawapres
Pada simulasi tiga pasangan, Ganjar-Yenny mengalahkan Anies-Andika (31,2 persen) dan Prabowo-Puan (23,1 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 5,1 persen.
“Prabowo-Puan didukung PDIP-Gerindra, sedangkan Anies-Andika oleh poros Nasdem,” Dendik menjelaskan.
Dukungan kepada Ganjar konsisten tetap tinggi, meskipun PDIP memaksakan untuk mengusung Puan.
“Ganjar merepresentasikan pemilih nasionalis, berpasangan dengan Yenny berpeluang menambah suara dari kalangan Nahdliyin secara signifikan,” lanjut Dendik.
Pada simulasi tiga pasangan yang lain, Ganjar-Erick unggul (37,3 persen) terhadap Prabowo-Khofifah (32,0 persen) dan Puan-Anies (20,2 persen).
“Berpasangan dengan Erick, tingkat dukungan terhadap Ganjar tetap yang paling tinggi,” jelas Dendik.
Seperti halnya Yenny yang meneruskan ide-ide Islam moderat, Khofifah dikenal sebagai aktivis perempuan NU yang kini menjadi gubernur.
“Provinsi Jawa Timur merupakan basis NU, dan besarnya jumlah pemilih menjadi lahan persaingan politik dari dulu,” tandas Dendik.
Pada simulasi empat pasangan, Anies-AHY unggul tipis (26,6 persen) terhadap Ganjar-Airlangga (25,8 persen), sedangkan pasangan lainnya adalah Puan-Andika (21,2 persen) dan Prabowo-Muhaimin (18,8 persen)
Sementara itu, dinamika menuju Pemilu 2024 makin hangat, dengan gencarnya upaya partai-partai politik menggalang koalisi.