Amalan dan Doa
Urutan Mandi Wajib yang Benar Bagi Laki-laki dan 6 Sebab Seseorang Harus Melakukan Mandi Wajib
Urutan Mandi Wajib yang Benar Bagi Laki-laki dan 6 Sebab Seseorang Harus Melakukan Mandi Wajib
TRIBUNKALTIM.CO - Jangan sampai terbolak-balik urutan mandi wajib baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Hadats besar terjadi di antaranya karena seseorang haid, nifas, hubungan suami istri dan keluar mani karena mimpi basah mereka harus mandi wajib atau mandi Junub.
Mereka yang berhadas besar wajib mandi wajib atau mandi junub sebelum melaksanakan ibadah seperti Solat, Tawaf dan menyentuh Al Quran.
Perbedaan mandi wajib dengan mandi biasa yang dikutip dari Kompas.com, adalah terletak pada
Baca juga: 5 Bacaan Doa yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW untuk Mendoakan Orang yang Sakit
1. Niat
2. Rukunnya
wa ing kuntum junuban fattahharu
"Dan jika kamu junub maka mandilah." (Al-Ma’idah Ayat 6)
Berikut sebab-sebab seseorang harus melakukan mandi wajib:
1. Melakukan hubungan suami istri walaupun tidak keluar mani.
2. Keluar mani yang disebabkan hubungan suami istri.
3. Nifas, keluarnya darah dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan.
4. Ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid.
5. Haid bagi perempuan.
6. Orang yang baru memeluk agama Islam.
Mandi wajib (al ghuslu) atau junub adalah suatu bentuk membersihkan diri secara fisik dari hadas atau bentuk mensucikan diri dari hadas besar agar ibadah yang dilakukan seorang muslim atau muslimah bisa dianggap sah.
Mandi wajib dengan mengalirkan air ke sekujur tubuh ini haruslah disertai dengan niat. Diantaranya yaitu berdoa dengan niat,
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."
Agama Islam sangat memperhatikan soal kesucian, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist
Ath-thahuuru syatrul iimaan
”Bersuci [thaharah] itu setengah daripada iman.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
Bagaimana tata cara mandi wajib itu?
Dalam melaksanakan mandi wajib untuk bersuci dari hadas besar tidak bisa kita lakukan secara sembarangan.
Mandi wajib mempunyai tata cara tertentu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mandi wajib menjadi sah.
Apa saja hal-hal yang harus kita perhatikan saat mandi wajib?
Hal-hal yang harus kita perhatikan saat mandi wajib antara lain:
Rukun Mandi Wajib
Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan rukun?
Rukun adalah sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan.
Rukun mandi wajib artinya, sesuatu yang harus dipenuhi agar mandi wajibnya sah.
Jadi apabila mandi wajib tidak memenuhi salah satu rukunnya maka mandi wajibnya menjadi tidak sah.
Nah apa saja rukun mandi wajib? Berikut akan kita bahas.
Rukun mandi wajib ada 2 yakni:
1. Niat
Niat mandi wajib tidak harus diucapkan.
Niat boleh dilakukan di dalam hati, namun mengucapkan niat hukumnya sunnah.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika niat mandi kita lafalkan.
Niat mandi wajib dilaksanakan pada saat awal mengguyurkan air ke badan.
Jadi dalam mandi wajib, kita dihitung mulai mandi wajib saat melaksanakan niat.
Adapun anggota badan yang sudah kita basahi sebelum niat, maka anggota badan tersebut belum dianggap disucikan dengan mandi wajib.
Berikut ini lafal niat mandi wajib:
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar berupa haid, fardhu karena Allah ta'ala."
2. Meratakan air ke seluruh tubuh
Rukun mandi wajib yang kedua adalah meratakan air ke seluruh tubuh.
Ini berarti apabila kita mandi wajib namun ada anggota badan yang masih kering artinya mandi wajib kita belum bisa dikatakan sah.
Oleh karena itu, apabila kita melihat ada anggota badan kita yang masih kering setelah mandi wajib, kita wajib membasuhnya.
Air yang digunakan untuk mandi wajib haruslah air yang suci dan menyucikan.
Oleh karena itu, tidak sah mandi menggunakan air yang najis atau air yang telah bercampur dengan sesuatu yang dapat mengubah warna,
rasa atau baunya.
Adapun yang perlu kita perhatikan ketika mandi wajib adalah daerah-daerah yang agak tersembunyi yang biasanya tidak bisa basah jika tidak kita perhatikan dengan seksama.
Contohnya apabila kita memakai cincin yang pas di jari kita sehingga ketika kita guyur, maka bagian yang tertutup cincin tersebut tidak terkena air.
Hal ini bisa menyebabkan mandi kita tidak sah.
Oleh karena itu, kita harus benar-benar memastikan bahwa seluruh tubuh kita telah terkena air secara merata.
Daerah yang perlu kita perhatikan lagi adalah daerah lubang hidung, belakang telinga, lipatan-lipatan pada tubuh, sela-sela jari dan kaki, dan lainnya.
sunnah mandi wajib
Nah, setelah kita mempelajari rukun mandi wajib, kali ini kita akan mempelajari sunnah mandi wajib.
Apa itu sunnah mandi wajib?
Sunnah mandi wajib adalah sesuatu yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala namun bila tidak dikerjakan tidak berpengaruh pada keabsahan mandi wajib.
Artinya mandi wajib kita sudah sah apabila memenuhi rukun-rukun mandi wajib meskipun tidak melaksanakan sunnah-sunnahnya.
Meskipun demikian, alangkah baiknya jika kita dapat melaksanakan mandi wajib dengan sempurna sunnah-sunnahnya karena hal tersebut lebih disukai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Adapun sunnah mandi wajib antara lain:
1. Membaca basmalah bersamaan dengan niat mandi
2. Membersihkan kedua telapak tangan sebelum memasukan ketempat air
3. Menghilangkan kotoran yang ada pada badan
4. Membersihkan kemaluan atau beristinja‟
5. Berwudu dengan sempurna sebelum mandi
6. Mencelupkan kedua tangan ke dalam air dan siramkan air ke akar - akar rambut kepala
7. Menyiram air ke kepala sebanyak tiga kali dan mengguyurkannya keseluruh tubuh
8. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan
9. Tidak meminta tolong kepada orang lain kecuali ada uzur
10. Tidak berbicara kecuali ada kebutuhan
Bersegera Mandi Wajib
Sebagai seorang Muslim yang sudah baligh, kita mempunyai kewajiban shalat tepat pada waktunya.
Apabila kita tidak shalat tepat waktu, maka kita akan berdosa.
Oleh sebab itu, hendaknya kita senantiasa berhati-hati agar waktu shalat tidak terlewat.
Bagaimana cara untuk menjaga agar shalat tidak terlewat?
Salah satu cara untuk menjaga agar shalat tidak terlewat adalah dengan bersegera mandi wajib setelah ihtilamataupun setelah darah haid berhenti keluar.
Jika kita menunda-nunda mandi wajib sehingga ada shalat yang terlewat, maka kita berdosa.
Jika kita sudah terlanjur menunda-nunda waktu bersuci sehingga waktu shalat terlewat, maka kita harus mengqadha shalat yang sudah terlewat tadi dan banyak-banyak meminta ampun kepada Allah SWT.
tata cara mandi wajib bagi laki-laki
Untuk laki-laki, urutan mandi wajib atau mandi Junub adalah sebagai berikut:
1. Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar yaitu:
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
2. Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
4. Berwudhu sebagaimana ketika hendak salat
5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali
6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga
7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
8. Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
tata cara mandi wajib bagi perempuan
Tata cara mandi wajib atau mandi Junub bagi perempuan dibedakan antara mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas.
Urutannya adalah:
1. Membaca niat (menurut para ulama niat itu tempatnya di hati)
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.
5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya. (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Mandi wajib usai haid dan nifas:
Sedangkan untuk mandi karena haid dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:
Pertama: dianjurkan menggunakan sabun.
Kedua: melepas gelungan, sehingga air bisa sampai ke pangkal rambut. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan dan Laki-laki, Apa Bacaan Niat Mandi Junub?,
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub bagi Laki-laki dan Perempuan, Jangan Lupa Niat,