Ibu Kota Negara
8 Fasilitas Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara di Kaltim, Dijamin tak Ada Limbah Banyak
Lokasi itu ada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang notabene memang dipilih sebagai pengganti Ibu Kota Negara.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Proses perkembangan pembangunan 22 tower untuk rumah bagi para pekerja konstruksi IKN Nusantara terus berlanjut.
Lokasi itu ada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang notabene memang dipilih sebagai pengganti Ibu Kota Negara Indonesia di Jakarta.
Kini Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur dengan nama IKN Nusantara.
Soal bangunan hunian pekerja itu dibangun bersifat non permanen.
Baca juga: Terbaru, Kondisi Terkini Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara di Kaltim
Dipaparkan oleh Kepala Urusan Teknis PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus II, BP2P Kalimantan II, Ari Setyarso Nugroho kepada TribunKaltim.co pada Sabtu (5/11/2022).
Dijelaskan Ari, bangunan tersebut karakternya dapat dibongkar pasang.
Sehingga jika pembangunan IKN Nusantara nantinya sudah selesai, maka sisa material bisa dimanfaatkan kembali dan tidak meninggalkan banyak limbah di lokasi IKN Nusantara.
Ari menambahkan, pembangunan hunian ini merupakan wujud daripada memanusiakan pekerja agar dapat bekerja secara fokus, membangun IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Diharapkan cara memperlakukan pekerja ini menjadi contoh bagi badan usaha lain.
Baca juga: Ternyata 5 Desa di Sekitar IKN Nusantara Langganan Banjir, BBWS Bakal Kerja Keras
"Kita tempatkan pekerja difasilitas yang memenuhi. Ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti kesehatan, toko, dan lain sebagainya," tukas Ari.

Bersumber dari Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, sedikitnya ada 8 fasilitas dalam konsep pembangunan hunian pekerja konstruksi IKN Nusantara.
Berikut ini ada 8 fasilitas yakni:
- Fasilitas akomodasi;
- Fasilitas kesehatan;
- Utilitas dasar (listrik, air, sanitasi, dll);
- Fasilitas perbelanjaan;
- Fasilitas peribadatan;
- Fasilitas transportasi; dan
- Fasilitas pendukung.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Iwan Suprijanto menjelaskan, tahap awal pembangunan jenis hunian didasarkan pada kebutuhan yang paling mendesak saat ini.
Yakni hunian pekerja konstruksi yang mana nantinya para pekerja tersebut akan mengerjakan proyek pembangunan IKN Nusantara secara umum.
Tahap awal yang harus disiapkan adalah hunian pekerja konstruksi.
"Artinya, kita menyiapkan fasilitas akomodasi atau barak pekerja yang lebih sehat dan lebih baik untuk para pekerja konstruksi yang akan memulai pekerjaan di tahap pertama untuk IKN ini," papar Iwan.
Baca juga: Susul Istana Presiden, Rumah Menteri di IKN Nusantara Selesai Lelang Bulan Ini
Adapun, konsep hunian pekerja konstruksi yang digunakan adalah tipe barak yang mana di dalam 1 pintunya akan menampung beberapa pekerja.
"Konstruksi bangunannya juga menggunakan teknologi yang cepat bangun atau knock down (bongkar pasang)," ujarnya.
Walaupun hanya berupa bangunan semi permanen, lanjutnya, tetapi memiliki ketahanan yang cukup panjang.
Huniannya dipusatkan di satu tempat. Kemudian para penyedia jasa, sambung Iwan, yang akan bekerja nanti akan menyewa tower atau unit-unit sesuai kebutuhan.
Baca juga: 3 Perusahaan Konsultan Awasi Mutu, Biaya dan Lingkungan Pembangunan IKN Nusantara
Dia berharap agar pembangunan hunian pekerja konstruksi bisa segera dirampungkan.
Sehingga mobilisasi awal pekerja dapat segera difasilitasi.
"Semoga bisa jadi rekor MURI juga menjadi pembangunan tercepat," tandasnya. (*)