Mata Lokal Memilih
Publik Tak Yakin PDIP akan Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Peluang Puan Maharani
Publik tak yakin PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024, peluang Puan Maharani justru lebih besar.
TRIBUNKALTIM.CO - Publik tak yakin PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024, peluang Puan Maharani justru lebih besar karena ia merupakan trah Soekarno dan elite partai.
Sebanyak 75,8 persen publik tidak yakin Ganjar Pranowo akan diusung PDIP jadi Capres di Pilpres 2024.
PDIP hingga kini memang belum menentukan siapa capres yang akan diusungnya.
Keputusan final ada di tangan ketua umum PDIP, Megawati Soekranoputri.
Temuan survei nasional yang dilakukan Indostrategi terhadap 1.230 responden menyatakan sebanyak 75,8 persen responden tidak yakin PDIP memilih Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden atau Capres 2024.
Baca juga: PPP Jabar Didorong Usulkan Ridwan Kamil sebagai Capres di Pilpres 2024, Pertimbangan Pilih Kang Emil
Direktur Indostrategi, Arif Nurul Imam mengatakan hanya 26,7 persen responden yang yakin Ganjar Pranowo dicalonkan PDIP dan sisanya menyatakan tidak tahu.
"Kita tahu, hari ini PDIP mempunyai beberapa tokoh potensial untuk maju dalam Pilpres, yakni Puan Maharani (selaku salah satu elite partai/ketua DPP PDIP, ketua DPR RI, juga sekaligus putri dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah, yang juga kader PDIP walaupun bukan elit PDIP)," kata Arif pada launching temuan survei nasional Indostrategi bertajuk 'Peta Dukungan Capres Jelang Pemilu 2024,' Senin (7/11/2022).
Nama Puan Maharani, sebagai ketua DPP PDIP, sekaligus putri dari Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri santer terdengar yang bakal dicalonkan sebagai Capres dalam Pemilu 2024.
Hal ini kemungkinan yang membuat publik pesimis jika Ganjar Pranowo bakal dicalonkan PDIP.
Arif mengatakan ini merupakan persepsi publik, terlepas ke depannya kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi terkait bakal Capres dari PDIP, sebab itu merupakan kewenangan dari petinggi PDIP, utamanya Ketua Umum PDIP Megawati.
Baca juga: Inilah Pesan Gus Mus Kepada Prabowo Subianto, Ada Hubungannya dengan Pilpres 2024?
"Ternyata publik tidak begitu yakin bahwa mas Ganjar Pranowo akan diajukan PDIP," kata Arif.
Sementara itu, terkait elektabilitas, Ganjar Pranowo berada di posisi kedua setelah Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Puan Maharani sendiri jauh elektabilitasnya di bawah Ganjar Pranowo, yakni berada di posisi 8 berdasarkan temuan survei tersebut.
"Sebesar 31,8 persen memilih Prabowo Subianto; 20,5 persen memilih Ganjar Pranowo; 13,2 persen memilih Anies Baswedan; 6,6 persen memilih Ridwan Kamil; 4,8 persen memilih Erick Thohir; 3,8 persen memilih Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur); 3,1 persen memilih Agus Harimurti Yudhoyono; 2,7 persen memilih Puan Maharani; 2,7 persen memilih Sandiaga Uno; 2,4 persen memilih Airlangga Hartarto; 2,2 persen memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin)," ujarnya.
Baca juga: Petinggi Nasdem Sebut Hal Mudah untuk Menangkan Anies di Pilpres
FX Rudy Anggap Baliho Ganjar Pranowo 'Petugas Partai Harus Nurut' tak Perlu Dicopot, Ini Alasannya
Simak informasi seputar Ganjar Pranowo dalam bursa capres di Pilpres 2024.
Baliho Ganjar Pranowo bertuliskan 'Petugas Partai Harus Nurut' jadi sorotan di Semarang.
Saat dikonfirmasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak tahu menahu soal baliho tersebut.
Bahkan meminta untuk segera diturunkan, bila pemasangan baliho tersebut tanpa izin.
FX Rudy menganggap baliho Ganjar Pranowo 'Petugas Partai Harus Nurut' tak perlu dicopot,
Bukan tanpa alasan FX Rudy mengatakan baliho Ganjar Pranowo tak perlu dicopot.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Perintah Ganjar Pranowo Cabut Baliho Petugas Partai Harus Nurut di Semarang, Bukan Tanpa Alasan
Melansir Kompas.com, bermunculan baliho yang memuat foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tulisan “Petugas partai harus nurut. Saya setuju", di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memaknai hal tersebut sebagai bentuk pengingat dirinya dan para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Bahwa hingga saat ini, Ganjar Pranowo merupakan kader PDI-P yang taat kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Gambarnya logo PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo itu menjelaskan kader PDI Perjuangan yang ditugasi menjadi Gubernur Jawa Tengah. Dan beliau selalu taat dan patuh terhadap Ketua Umum itu aja nggak ada yang lain," kata Rudy sapaan akrabnya saat di Pucang Sawit, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/11/2022).
Munculnya, baliho berukuran sekitar 2x4 meter itu di empat titik lokasi.
Baca juga: Kans Ganjar Pranowo Makin Besar? Usai PPP Monitor Kader PDIP Buat Dijadikan Capres di Pilpres 2024
Di antaranya Jalan Gombel Lama, Jalan Gombel Baru, Jalan Pawiyatan Luhur, dan Jalan Erlangga pada Jumat (4/11/2022).
"Tapi saya berharap juga, teman-teman PDI-P sabarlah nunggu dari Ketua Umum. Siapa pun yang nanti akan diberi rekomendasi (calon presiden 2024). Kader partai, memiliki tugas memenangkan dan melaksanakan apa yang ditugaskan," ujar Rudy.
Disisi lain, Rudy mengaku keberadaan akan adanya baliho tersebut tidak perlu dicopot jika tidak melanggar pemasangan.
"Itu bahasa gambar (ketaatan kader) yang harus dijelaskan kepada masyarakat. Tidak perlu kayak begitu itu diturunkan sebetulnya. Namun kalau Pak Gubernur Ganjar Pranowo menurunkan, silakan saja enggak apa-apa," jelasnya.
Baca juga: Bongkar Strategi PDIP Jadikan Ganjar Pranowo Aktor Tertindas, Skenario Mega Menangkan Pilpres 2024?
Diberitakan sebelumnya, Ganjar mengaku tak tahu siapa yang memasang baliho tersebut. Dia baru mengetahui adanya baliho tersebut ketika ditanya oleh awak media.
“Aku malah ora ngerti, aku yang ngandani malah sampean itu. (Saya malah tidak tahu, tahunya setelah dikabari oleh wartawan). Baru saya tahu dikirimi foto-fotonya. Enggak tahu yang buat siapa,” katanya di rumah dinasnya Puri Gedeh, Jumat (4/11/2022).
Ia menyebut baliho tersebut tak mengantongi izin. Dia pun meminta agar baliho itu segera dicopot.
“Nanti kalau ngelek-ngeleki (mengotori) pemandangan, ono rupaku (ada wajah saya). Enggak izin, ya dicopot sajalah,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul 75,8 Persen Publik Tidak Yakin Ganjar Pranowo Akan Diusung PDIP Jadi Capres 2024, Ini Sebabnya