Mata Lokal Memilih
Bukan Gara-gara Cawapres Anies, Nasdem Ungkap Alasan Koalisi dengan Demokrat-PKS Belum Terbentuk
Bukan gara-gara bakal Cawapres Anies Baswedan, Nasdem ungkap alasan koalisi dengan Demokrat-PKS belum kunjung terbentuk.
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan gara-gara bakal Cawapres Anies Baswedan, Nasdem ungkap alasan koalisi dengan Demokrat-PKS belum kunjung terbentuk.
Awalnya Nasdem berharap koalisi pengusung Anies Baswedan ini bisa dideklarasikan pada 10 November 2022.
Dengan tujuan sebagai kado manis di ulang tahun Nasdem.
Namun, koalisi Nasdem- Demokrat- PKS hingga kini belum terwujud.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan, pembentukan koalisi Nasdem-Demokrat-PKS belum terbentuk bukan karena tak kunjung 'deal' terkait sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca juga: Demokrat Perjuangkan AHY Jadi Cawapres Anies, Sesuai Amanat Rapimnas dan Fakta dari Hasil Survei
"Tidak ada deal-deal-an. Ini kan bukan dagang sapi," ujar Ali saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).
Ali memaparkan, Nasdem sebenarnya berharap koalisi Nasdem-Demokrat-PKS bisa diumumkan pada 10 November 2022 sebagai kado terindah.
Akan tetapi, Demokrat dan PKS juga memiliki mekanisme partainya sendiri, sehingga harapan Nasdem soal deklarasi koalisi itu tak tercapai.
"Tapi bukan berarti bahwa koalisi itu ada masalah tidak. Kalau hari ini teman-teman PKS mengatakan sudah 90 persen, kalau saya bilang hari ini sudah naik 2 persen jadi 92 persen," tuturnya, seperti dilansir dari Artikel ini telah tayang di Kompas.com.
Ali yakin koalisi Nasdem dengan Demokrat dan PKS akan segera terbentuk.
Baca juga: Anies Baswedan jadi Sosok Pemicu Retaknya Jokowi dan Surya Paloh? Presiden tak Hadir HUT Nasdem
Apalagi, tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS terus berkomunikasi untuk membahas kesepakatan-kesepakatan.
Adapun untuk cawapres, Demokrat mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), PKS mengusulkan nama Ahmad Heryawan (Aher).
Sementara, Nasdem membebaskan Anies memilih sendiri siapa cawapres yang akan mendampinginya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, deklarasi Koalisi Perubahan bersama PKS dan Partai Demokrat tak jadi dilakukan pada 10 November 2022.
Willy menjelaskan, sejumlah pertimbangan mendasari pembatalan deklarasi tersebut.
“Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat majelis syuro itu akhir tahun Desember,” kata Willy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Reaksi PDIP Saat Nasdem Siap Tampung Ganjar Pranowo, Jadikan Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024
“Kedua, Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan kawan-kawan baru pulang sekitar 10 November,” ujarnya lagi.
Diketahui, AHY tengah melakukan kunjungan ke Jerman sejak dua pekan lalu.
Namun, Willy menegaskan bahwa proses deklarasi koalisi hanya terkendala persoalan teknis.
Ia mengklaim, komitmen ketiga partai politik (parpol) untuk bekerja sama menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin kuat.
Baca juga: Anies Baswedan Minta Relawan Medan tak Musuhi Warga yang Dukung Capres Lain, Bersatu Bentuk Pelangi
“Setidak-tidaknya komitmen demi komitmen itu sudah semakin mengerucut, bagaimana kesepahaman tinggal dituangkan formal menjadi kesepakatan-kesepakatan bersama,” katanya. Willy mengatakan, deklarasi koalisi paling cepat dilakukan akhir tahun 2022.
Tetapi, proses deklarasi koalisi belum tentu dilakukan bersama ketiga parpol.
“Jadi tidak pasti deklarasi bersama, bisa partai per partai. Kita mengutamakan satu, spirit yang sama dengan nama Koalisi Perubahan. Kedua, skenario mana yang efektif. Skenario-skenario itu dalam tim kecil kami bahas,” ujar Willy.

Jalan Tak Biasa Anies Bersama Nasdem
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan dirinya memilih 'jalan tak biasa' bersama Partai Nasdem dengan menjadi bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Anies mengatakan sebenarnya ada jalan yang nyaman dan enak untuk ditempuh, tetapi mereka memilih jalanan yang mendaki.
Hal tersebut Anies sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Nasdem ke-11 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
"Saya bersyukur karena bapak ketum (Surya Paloh) memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa," ujar Anies, seperti dilansir Kompas.com.
Anies mengibaratkan perjalanan menuju Pilpres 2024 seperti sedang mendaki gunung.
Dia menjelaskan, perjalanan yang nyaman dan enak itu biasanya tidak akan pernah mengantarkan mereka ke puncak manapun.
Sementara, jika mereka memilih jalan yang mendaki walaupun dalam suasana kegelapan, mereka pasti akan sampai ke puncak.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Elektabilitas Ganjar Pranowo Kangkangi Prabowo dan Anies di Bursa Capres 2024
"Nah Nasdem memilih untuk jalan mendaki. Saya dapat kehormatan untuk bisa jalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta rutenya, tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat Republik Indonesia," tuturnya.
Lebih jauh, Anies mengatakan dirinya bersama Nasdem sedang membawa misi, bukan sekadar target.
Menurutnya, misi harus diemban dan dilaksanakan sampai kapanpun, sementara target akan selesai jika sudah tercapai.
"Saya merasa sangat bersyukur saya menyatakan 'siap' waktu itu. Dan alhamdulillah sejauh ini perjalanan kita adalah perjalanan yang nampak kita menyaksikan puncak baru yang insyaallah tercapai," jelas Anies. (*)