Berita Regional Terkini

Masih Misterius Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Lama Tak Makan dan Jauhkan Diri dari Keluarga

Kematian satu keluarga di Kalideres masih misterius, sejumlah fakta yang ditemukan masih belum berujung pada penyebab kematian.

Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Penampakan bagian depan rumah ditemukannya jasad satu keluarga di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022). . 

TRIBUNKALTIM.CO - Kematian satu keluarga di Kalideres masih misterius, sejumlah fakta yang ditemukan masih belum berujung pada penyebab kematian.

Ketika 4 mayat ditemukan, rumah dalam kondisi rapi.

Selain itu tak ditemukan noda darah pada keempat mayat dan di lokasi.

Dari hasil otopsi juga tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Polisi juga tak menemukan adanya indikasi gas beracun.

Menambah misterius, karena ternyata keempat anggota keluarga itu meninggal dunia tidak dalam waktu bersamaan.

Otot dan usus di tubuh para korban juga sudah menyusut.

Baca juga: 7 Fakta Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Tidak Tewas Bersamaan, Tiga Jenazah Ditaburi Kapur Barus

Satu keluarga yang tewas di rumahnya di kawasan Kalideres, Jakarta Barat terkesan tertutup dan menjauhkan diri dari keluarga inti.

Hal ini diketahui setelah salah satu keluarga korban mendatangi Polsek Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022).

"Hari ini datang kemari untuk memberikan keterangan atas kejadian yang ada di kali deres ini karena ini adek kandung dari korban yang ada di satu keluarga di Kalideres ini, mereka menyampaikan bahwa keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti," kata Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar.

Syafri mengatakan komunikasi terakhir antara korban berinisial KM dengan adik kandungnya bernama Ris Astuti sudah beberapa tahun lalu.

"Terakhir lebih dari satu tahun lalu, komunikasi via telepon, dan untuk bertemu lebih dari 5 tahun lalu dan itu hanya sebatas mengucapkan selamat ulang tahun," ucapnya.

Sebelumnya, warga Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).

Keempat jasa itu yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial KM (66), dan paman berinisial BG (68).

Baca juga: Terjawab Sudah Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres? Terkuak Fakta Baru Soal Isi Lambung Korban

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan menerangkan penemuan empat mayat itu awalnya saat warga curiga setelah mencium bau busuk yang berasal dari salah satu rumah.

"Pada saat dibuka ditemukan ada empat jenazah di dalam, dua laki-laki dan dua perempuan," kata Haris kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Haris menyebut dari informasi masyarakat di lokasi, keempat jasad yang ditemukan itu merupakan satu keluarga dengan keadaan sudah membusuk.

Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar memberikan keterangan soal kematian satu keluarga di rumahnya di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, di kantornya, Sabtu (12/11/2022).
Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar memberikan keterangan soal kematian satu keluarga di rumahnya di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, di kantornya, Sabtu (12/11/2022). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Bukan Karena Gas Beracun

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Polres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce memastikan bahwa tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, bukan disebabkan gas beracun.

"Enggak ada (indikasi akibat gas beracun)," ujar Pasma di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).

Hingga hari kedua pascapenemuan jasad sekeluarga yang terdiri dari empat orang itu, penyidik belum bisa menyimpulkan penyebab kematian mereka.

Sejauh ini polisi baru mendapatkan hasil otopsi saja. Hasil otopsi itu menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak pula ditemukan unsur membahayakan di dalam organ dalam.

Hasil otopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda.

Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Namun, ada hal janggal yang ditemukan melalui proses otopsi.

Tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

"Berdasarkan pemeriksaan dokter, mayat ini enggak makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma.

Berdasarkan pemeriksaan tempat kejadian perkara rumah korban, tak ditemukan sedikit pun sisa atau stok makanan.

Kini, polisi masih menunggu hasil laboratorium tentang penelusuran lebih lanjut zat-zat yang ada di organ dalam para korban.

Selain itu, polisi masih terus menggali keterangan dari para saksi terkait aktivitas para korban semasa hidup.

Baca juga: 4 Jasad Ditemukan di Sebuah Rumah Kalideres, Kesaksian Ketua RT: Sudah Berbau Busuk

Korban Tewas Sudah Lama Tak Makan

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut dari hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, keempat orang yang tewas itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," ucap Pasma.

Pasma menyebut keempat jenazah itu sudah meninggal dunia sejak tiga minggu yabg lalu sehingga saat ditemukan jasadnya sudah membusuk.

"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pasma juga mengungkapkan bahwa pihaknya tak menemuka ada bercak darah di lokasi penemuan keempat mayat tersebut.

Selain itu, kata Pasma, kondisi rumah juga dalam keadaan rapi, tidak berantakan, serta layak untuk ditinggali.

"Enggak ada (bercak darah)," ujarnya.

Menunggak Bayar Listrik

Asiung, Ketua RT 015/RW 07 di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat menyebut sempat menegur salah satu korban yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya.

Asiung mengatakan dirinya menegur DF (42) yang merupakan anak dari keluarga tersebut karena ada surat dari PLN soal tunggakan bayar listrik pada 31 Agustus 2022.

Setelah itu, Asiung mengaku berkomunikasi dengan DF pada 5 September 2022 untuk mengingatkan agar membayar listrik agar tidak diputus.

Baca juga: Polisi Geruduk Gudang PT ASA di Kalideres, Timbun Obat Covid-19 Hingga Naikkan Harga 2 Kali Lipat

"Dia ada tunggakan dari PLN, saya terima (surat teguran PLN) pada 31 Agustus. Saya ingatkan lagi ke anaknya (DF), 'tolong diurus jangan sampai diputus (listriknya)," kata Asiung kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

"Dibalas tanggal 5 September, 'Iya om, baik om, maaf ngerepotin. Nanti saya kabarin lagi' seperti itu jawaban dari si anak," sambungnya.

Setelah itu, Asiung mengatakan keluarganya sempat membayar listrik sebesar Rp300 ribu. Namun, pada Oktober 2022, mereka meminta petugas PLN memutus aliran listriknya.

"Oktober tanggal 4 dia kasih kabar petugas PLN, bang jangan dibayarin lagi, diputus saja. Nanti kalau saya mau pasang lagi, saya hubungin bapak ke petugas PLN. Tanggal 27 September petugas PLN menelpon hubungin atau chat tidak bisa sama sekali, ceklis satu," ucapnya. (*)

Berita Nasional Terkini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi: Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Menjauhkan Diri dari Keluarga Inti

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved