Kesehatan
6 Cara Melindungi Bayi dari Gigitan Nyamuk DBD, Saat Intensitas Hujan Tinggi Sangat Rawan
Nyamuk berkeliaran mencari mangsa, menghisap darah tubuh manusia. Dan kemudian menjadi penyebab munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue
TRIBUNKALTIM.CO - Curah hujan tinggi di berbagai daerah tentu akan berpotensi munculnya kasus Demam Berdarah Dengue yang disebabkan dari nyamuk.
Saat intensitas hujan tinggi, membuat beberapa genangan air, inilah yang memudahkan si nyamuk untuk berkembang biak menjadi banyak.
Nyamuk berkeliaran mencari mangsa, menghisap darah tubuh manusia. Dan kemudian menjadi penyebab munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue.
Ada beberapa cara agar anak kita yang masih kecil atau balita terhindar dari gigitan nyamuk berbahaya ini. Seperti apa? Simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Dinkes Kaltim Fokus Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Indonesia dihadapkan dengan beberapa penyakit endemik.
Salah satu penyakit endemik di Indonesia dengan kasus tertinggi adalah demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini hampir selalu menjadi endemi saat Indonesia memasuki musim penghujan.
Berdasarkan catatan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) sampai Minggu ke 36, jumlah kumulatif kasus konfirmasi DBD dari Januari 2022 dilaporkan sebanyak 87.501 kasus (IR 31,38/100.000 penduduk) dan 816 kematian (CFR 0,93 persen).
Bayi Bisa jadi Incaran
Gigitan nyamuk tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, namun bayi pun bisa juga terdampak.
Oleh sebab itu, orangtua harus tahu cara dan tips untuk mencegah gigitan nyamuk pada buah hati.
Beberapa tips bisa diterapkan oleh orang tua untuk mencegah penularan penyakit dari nyamuk.

Ada 6 tips yakni seperti:
- Selalu membersihkan rumah;
- Jangan menggantung atau menumpuk pakaian;