Berita Bontang Terkini
Erau Pelas Benua Guntung 2022 Resmi Dibuka, Walikota Bontang Harapkan Bisa Sedot Wisatawan
Festival Budaya Erau Pelas Benua Guntung 2022 resmi dibuka Walikota Bontang, Basri Rase, Selasa (15/11/2022).
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Festival Budaya Erau Pelas Benua Guntung 2022 resmi dibuka Walikota Bontang, Basri Rase, Selasa (15/11/2022).
Erau Pelas Benua Guntung 2022 ini mengusung tema ‘Ndik Ku Pucahkan Budaya Etam Tenggelam sampai Wayah Ini’.
Tema ini diartikan ‘Tidak Kubiarkan Budaya Kami Tenggelam sampai Saat Ini’.
Walikota Bontang Basri Rase dalam sambutanya mengatakan, festival budaya tahunan di Guntung ini kembali digelar secara meriah.
Sebelumnya, kegiatan dalam 2 tahun terakhir ini digelar dengan hanya ritual inti lantaran adanya kebijakan pembatasan selama pendemi Covid-19.
Baca juga: Rencana Gelar Pesta Erau Pelas Benua di Guntung Bontang Tahun Ini, Tunggu Rekomendasi Satgas Covid
“Kegiatan ini absen 2 tahun karena Covid-19. Dan akhirnya tahun ini bisa kita gelar,” tutur Basri Rase.

Kegiatan yang dibuka di Kampung Adat Guntung itu akan berlangsung hingga 19 November 2022.
Basri mengatakan, kegiatan ini menunjang pengembangan parisiwisata budaya di Bontang.
Ia berharap, kegiatan rutin tahunan ini bisa menarik wisatawan dan menguatkan perekonomian masyarakat di Guntung.
“Kegiatan ini menunjang pariwisata sebagaimana ini merupakan program prioritas pemerintah,” ujarnya.
Baca juga: Dicecar Pedagang, Walikota Bontang Basri Rase Cek Langsung Saluran IPAL Pasar Citra Mas Lok Tuan
Sementara Ketua Lembaga Adat Kutai Darmawi mengatakan, Erau Pelas Benua Guntung 2022 itu dibuka dengan ritual adat beluluh.
Beluluh itu merupakan ritual rutin setiap pembukaan Erau Benua.
Ritual ini bertujuan agar terhindar dari segala macam mara bahaya sehingga selalu mendapatkan rahmat dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa.
Sehari sebelumnya, Erau ini diawali dengan tradisi bapelas, yakni mengelilingi Guntung dengan tujuan untuk membersihkan dan memohon perlindungan agar Bontang terhindar dari segala musibah.
“Di acara terakhir nanti kami akan menghadirkan ritual siram-siraman. Atau kerap kami sebut sebagai ritual belimbur,” bebernya.
Baca juga: Basri Rase Sidak Pasar Citra Mas Lok Tuan Bontang, Drainase Buntu hingga Aroma tak Sedap
Selama pesta adat ini, ada juga beberapa rangkaian kegiatan yang akan digelar, seperti lomba permainan tradisional gasing, sumpit dan beberapa kegiatan lainnya.
Kemudian beberapa rangkaian kegiatan lain juga digelar, di antaranya Tari Dewa-Dewa, Beluluh Sultan, Tepong Tawar dan Naik Ayun.
Tujuannya sebagai ajang promosi wisata daerah kepada masyarakat luar Bontang, sekaligus sebagai upaya melestarikan kebudayaan adat Kutai.
“Kami berharap generasi yang akan datang bisa turut merasakan dan mengetahui budayanya,” ucapnya. (*)