IKN Nusantara
Wagub Kaltim Beber Jepang, Malaysia, UEA Wait and See Berinvestasi di IKN Nusantara
Wagub Kaltim beber Jepang, Malaysia, UEA wait and see berinvestasi di IKN Nusantara
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur
TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa negara mulai melirik investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Ada yang menyatakan minatnya lewat Pemerintah Pusat.
Namun ada pula yang berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menuturkan setidaknya ada 3 negara yang intens menjalin komunikasi dengan Pemprov Kaltim terkait peluang berinvestasi di IKN Nusantara.
3 Negara itu Jepang, Malaysia dan Uni Emirat Arab.
Meski demikian, negara-negara tersebut masih wait and see sebelum memutuskan menanamkan modalnya di IKN Nusantara.
Hadi Mulyadi, mengatakan, meski beberapa infrastruktur telah dibangun.
Namun investor masih melihat detail aturan serta apa infrastruktur dasar yang bakal terbangun dan ditarget rampung 2024 mendatang.
"Banyak (negara) yang melirik (untuk investasi)," sebutnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (15/11/2022).
"Cuman mereka wait and see, karena belum bergerak (semua pembangunan) ya," imbuh Wagub Kaltim, Hadi Mulyadi.
Beberapa negara yang pernah berkunjung ke Kaltim juga disebut-sebut terus intens berkomunikasi dengan Pemprov Kaltim.
Selain itu juga bertanya-tanya terkait IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Namun demikian, semua negara tersebut tetap melihat terkait progres pembangunan di IKN Nusantara sebelum menanamkan modalnya.
"Jepang pernah datang, Malaysia dan Uni Emirated Arab (UEA). Menyatakan minatnya," ungkap Hadi Mulyadi.
"Namanya pembangunan yang belum bergerak, ya jadi masih melihat dulu (negara-negara calon investor)," sambungnya.
Sri Mulyani Indrawati mendorong investor untuk menerapkan kerangka kerja (framework) dan manual penerapan environmental, social, and governance (ESG) dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
ESG merupakan praktik investasi dengan standar global yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
"Kami akan terus bekerja sama dengan otorita IKN, untuk bagaimana bisa menarik investor swasta dalam pendanaan dan pembangunan IKN," ujar Sri Mulyani usai peluncuran ESG Framework and Manual di Hotel Movenpick, Jimbaran, Bali, Sabtu (12/11/2022).
Oleh sebab itu, ia mendorong, untuk proyek-proyek di IKN bisa memenuhi standar ESG.
Sebab, proyek yang dikerjakan dengan prinsip ESG akan memiliki reputasi yang baik, sehingga akan menarik bagi investor swasta maupun asing.
"Jika kita ingin menarik dana dari swasta atau internasional, maka cara strategis adalah memenuhi standar kualitas, termasuk ESG itu," kata dia.
Menurutnya, pemerintah masih mengutamakan partisipasi pihak swasta dalam membangun IKN Nusantara karena APBN hanya akan membiayai sekitar 20 persen dari total kebutuhan pendanaan.
Selain mendorong investor untuk menerapkan ESG, ia memastikan para kementerian yang terlibat dalam pembangunan IKN juga akan menerapkan kerangka ESG, seperti Kementerian PUPR. (*)