Berita Kaltim Terkini
Hilirisasi Smelter Nikel Terus Berproses, Kaltim Bisa Bersaing dengan Jateng
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim melaporkan progres smelter nikel.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim melaporkan progres smelter nikel.
Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto mengatakan, dua pabrik hilirisasi nikel yang dibangun terus berproses.
Smelter pertama PT Mitra Murni Perkasa (MMP) selaku investor smelter nikel di Teluk Balikpapan, Kariangau, Kota Balikpapan, dengan nilai investasi Rp 6,5 triliun.
Kedua berada di Pendingin, Kecamatan Sangasanga yang dibangun oleh PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) yang mana nilai investasinya mencapai Rp 30 triliun.
"Sejauh ini masih berproses ya mereka (dua perusahaan), smelter nikel kan ada di Balikpapan, ada di Pendingin. Itu kewenangannya kan berada di pusat ya sehingga berprogres, harapan kita di tahun ini bisa klir untuk tahapan berikutnya (pembangunan)," tuturnya.
Baca juga: Kebut Pembangunan SUTT 150 KV Bukuan-KFI, PLN Siap Pasok hingga 100 MVA ke Smelter Nikel
Jika pembangunan sendiri rampung sesuai target di tahun 2023 mendatang, tentunya banyak menguntungkan pemerintah pusat, termasuk Provinsi Kaltim.
Menurut Puguh, hilirisasi nikel cukup bagus untuk di Kaltim, pasalnya material bahan baku role materialnya bukan dari Kaltim.
Bahkan Puguh menyandingkan dengan Kawasan Terpadu Batang, Provinsi Jawa Tengah, karena sama-sama mengembangkan proyek hilirisasi nikel.
Namun, bedanya Kaltim menjadi spesial, jika hilirisasi ke depan sudah terbangun karena bisa menyuplai bahan baku baterai tersebut untuk inovasi teknologi yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: KLHK Beber Pelanggaran Proyek Smelter Nikel di Teluk Balikpapan, Salah Satunya Tebang Pohon Mangrove
"Ini hal positif, bahwa kita menjadi juga aspek yang memiliki nilai-nilai komparatif dengan provinsi lain. Kita juga bersaing dengan Provinsi Jateng di Kawasan Industri Terpadu Batang ya untuk memproses nikel," ucapnya. (*)