Piala Dunia 2022
Timnas Inggris vs Iran Piala Dunia 2022: Anak Asuh Gareth Southgate Bakal Berlutut Sebelum Berlaga
Duel Timnas Inggris vs Iran Piala Dunia 2022, anak asuh Gareth Southgate bakal berlutut sebelum berlaga.
TRIBUNKALTIM.CO - Duel Timnas Inggris vs Iran Piala Dunia 2022, anak asuh Gareth Southgate bakal berlutut sebelum berlaga.
Duel seru antara Timnas Inggris vs Iran akan berlangsung malam ini.
Laga Timnas Inggris vs Iran merupakan laga pembuka penyisihan Grup B Piala Dunia 2022 yang akan digelar pukul 20.00 WIB di Stadion Khaliffa, Al Rayyan.
Pertandingan Inggris vs Iran di Piala Dunia 2022 dapat ditonton melalui siaran langsung di SCTV dan Moji, streaming di Vidio.com, dan Nex Parabola.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Senegal vs Belanda di Piala Dunia 2022, 5 Pemain Kunci Belanda Siap Tempur
Melawan Iran di laga pembuka Grup B Piala Dunia 2022, Timnas Inggris bakal melakukan aksi berlutut.
Aksi berlutuh tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan Timnas Inggris untuk melawan sikap rasisme.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate mengatakan tindakan itu perlu dilakukan timnya. Ia merasa laga tersebut merupakan adalah sesuatu yang besar.
"Kami telah mendiskusikan untuk berlutut," kata Southgat, dikutip dari SkySports.
"Kami merasa kami harus melakukannya. Itulah yang kami perjuangkan sebagai sebuah tim dan telah dilakukan untuk jangka waktu yang lama.
“Tentu saja, kami memahami di Liga Premier bahwa klub telah memutuskan untuk hanya melakukan itu untuk pertandingan tertentu, acara besar, kami merasa ini adalah yang terbesar," terangnya.
Untuk diketahui, Inggris telah membuat sikap melawan rasisme dan ketidaksetaraan dalam 33 pertandingan sebelumnya.
Baca juga: Penyebab Gol Valencia ke Gawang Timnas Qatar Dianulir VAR Piala Dunia 2022, Pemain Ekuador Offside?
Mereka sempat tak melakukannya pada bulan September lalu, tapi mereka akan memulai kampanye itu saat melawan Iran nanti.
Sementara itu, kapten The Thre Lions dikabarkan tetap akan menggunakan ban kapten bertuliskan 'One Love' di laga nanti.
FA telah bersikukuh untuk memakai ban lengan itu sebagai bentuk dukungan untuk melawan diskriminasi.
"Saya merasa kami telah memperjelas sebagai tim dan sebagai organisasi bahwa kami ingin mengenakan ban kapten," kata Kane.