Ibu Kota Negara
Otorita IKN Buka Peluang Kerja Sama dengan Provinsi di Luar Kaltim
Dukungan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan dari berbagai pihak, terlebih dari pulau-pulau yang berlokasi dekat dengan IKN bar
Penulis: Nita Rahayu |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dukungan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan dari berbagai pihak, terlebih dari pulau-pulau yang berlokasi dekat dengan IKN baru ini.
Salah satu yang memiliki potensi besar untuk bekerja sama dalam pembangunan IKN adalah Sulawesi.
"IKN sangat membutuhkan kerja sama dan dukungan dari provinsi lain," ungkap Ketua Bidang Koordinasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Tim Transisi IKN, Diani Sadiawati, Jumat (25/11/2022).
Daerah-daerah di Sulawesi, baik Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan lainnya, berpotensi menyuplai kebutuhan pangan dan kebutuhan pembangunan untuk IKN.
Diani mengungkapkan koordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga telah dilakukan, bertujuan memberdayakan pengusaha lokal agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan di IKN.
Baca juga: Peluang Emas, Lowongan Kerja di Otorita IKN Nusantara, 23 Direktur dan 4 Kepala Biro
“Pulau Sulawesi memiliki potensi besar karena bisa menyuplai kebutuhan pangan dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan,” tuturnya.
Otorita IKN sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah Khusus IKN, diberikan kewenangan khusus antara lain pemberian perizinan investasi, kemudahan berusaha, pemberian fasilitas khusus kepada pihak yang mendukung pembiayaan, dan pengembangan IKN serta daerah mitra.
Daerah mitra adalah daerah-daerah tertentu yang nantinya bisa mendukung prasarana pembangunan IKN.
"Penetapan daerah-daerah tertentu (daerah mitra) akan ditetapkan dalam Peraturan Kepala Otorita,” ujarnya.
Baca juga: Kepala Otorita IKN Uji Coba Mobil Listrik Hasil Karya Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Balikpapan
Senada dengan Diani, Fungsional Perencana Ahli Utama, Kementerian PPN/Bappenas, Hayu Parasati mengatakan, IKN tidak menutup kemungkinan melakukan kerja sama dengan daerah di luar Kalimantan.
Menurut Hayu, ada delapan sektor yang dapat dikerjasamakan mulai dari industri, ekowisata, logistik dan konektivitas, energi dan ketenagalistrikan, SDM dan Ketenagakerjaan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan lainnya.
“Bahan logistik untuk konstruksi dari Sulawesi, untuk industri apalagi. Dalam mengembangkan sumber daya manusia untuk talenta industri dan ketenagakerjaan ini bisa saling bekerja sama. Siapa tahu tenaga kerja tidak hanya Kalimantan Timur,” ucapnya. (*)