Mata Lokal Memilih
Pesan Anies Baswedan di Penutupan Muktamar Al Irsyad: Jangan Bernostalgia dengan Masa Lalu
Pesan Anies Baswedan di penutupan Muktamar disampaikan Ketua Umum Al Irsyad, sebut jangan bernostalgia dengan masa lalu.
TRIBUNKALTIM.CO - Pesan Anies Baswedan di penutupan Muktamar disampaikan Ketua Umum Al Irsyad, sebut jangan bernostalgia dengan masa lalu.
Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan menyampaikan pesannya pada peserta Muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah.
Seperti diketahui, Muktamar ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, resmi ditutup, Jumat (25/11/2022).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah periode 2017-2022 Faisol Nasar terpilih kembali melalui voting untuk melanjutkan kepemimpinan periode 2022-2027.
Baca juga: Wakil Ketua Umum PKB Sebut Ada Upaya Pembusukan terhadap Anies Baswedan Terkait Politik Identitas
Dalam sambutannya, Faiosal menyampaikan pesan Anies Baswedan kepada para peserta muktamar.
"Pesan Pak Anies, kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Jangan kita bernostalgia dengan masa lalu, masa depan yang harus diperhatikan," kata Faisol seperti dilansir dari Kompas.com.
Pasalnya, tantangan bagi Al Irsyad ke depan akan semakin berat.
"Seperti orang menyetir mobil, sesekali melihat spion, (tapi) jangan terlalu lama, nanti nabrak. Masa depan banyak tantangan, apa yang harus kita pikirkan, kita programkan untuk menghadapi masa depan di eras digital ini," ujar Faisol.
Ditemui usai penutupan muktamar, Faisol mengatakan, Anies Baswedan merupakan bagian dari keluarga besar Al Irsyad.
"Pak Anies sering kami undang halal bihalal. Keluarganya keluarga Al Irsyad semua, Pak AR Baswedan (kakek Anies) itu didikan Al Irsyad di Surabaya, ibunya juga, jadi kenal biasa," ujar Faisol.

Faisol menegaskan, tidak ada hubungan politik dengan Anies Baswedan.
"Enggak ada hubungan politik, kami ormas bukan orpol (organisasi politik). Kami tidak ikut-ikutan politik. Al Irsyad rumah Anies juga, bukan hanya kami, keluarganya keluarga Al Irsyad semua," tegas Fasiol.
Selain pemilihan ketua umum, dalam muktamar juga dilakukan pemilihan ketua dewan syuro.
Dari 12 kandidat, Syarief Ba'asyir terpilih menjadi Ketua Dewan Syuro melalui voting. Diberitakan sebelumnya, Muktamar ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah digelar di Purwokerto sejak Rabu (23/11/2022) sampai Jumat ini.
Baca juga: Kebersamaan Anies Baswedan, Jusuf Kalla dan Mahfud MD Saat Hadiri Munas KAHMI di Palu
Wakil Ketua Umum PKB Sebut Ada Upaya Pembusukan terhadap Anies Baswedan Terkait Politik Identitas
Wakil Ketua Umum PKB sebut ada upaya pembusukan terhadap Anies Baswedan terkait politik identitas.
Calon presiden yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan dibela Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.
Jaziul menyebut ada upaya pembusukan terhadap Anies Baswedan.
Jaziul Fawaid mempertanyakan soal instruksi Presiden Joko Widodo soal capres-cawapres tak gunakan politik identitas yang dianggap mengarah ke Anies Baswedan.
Baca juga: Kebersamaan Anies Baswedan, Jusuf Kalla dan Mahfud MD Saat Hadiri Munas KAHMI di Palu
"Di mana politik identitasnya Pak Anies, di mana rekam jejaknya politik identitasnya Pak Anies? Saya harus sampaikan supaya enggak salah paham, meskipun kami membangun koalisi dengan Pak Prabowo," kata Jazilul Fawaid kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).
Dia pun mempersilakan siapa saja untuk melihat rekam jejak Anies Baswedan baik saat menjadi aktivis pendidikan hingga gubernur DKI Jakarta.
"Enggak ada (politik identitas). Itu semua menurut saya sedang dibuat semacam pembusukan kepada Pak Anies," kata Jazilul Fawaid.
Apa yang dikatakan Jokowi, menurut Jazilul Fawaid, diperuntukkan bagi semua pihak.
Namun, dirinya tidak akan menuduh kelompok lain menggunakan politik identitas.
"Itu akan membuat suasana politik semakin panas. Kita kan ingin Pemilu ini jadi ajang riang gembira, tidak ada politik identitas, sama tak ada penggunaan penyelewengan isu-isu lain, termasuk ras dan hukum dan macan-macam," kata dia.
"Pertanyaannya soal Pak Anies, saya enggak lihat di mana politik identitasnya Pak Anies. Jangan hanya karena beliau orang Arab itu dianggap politik identitas, ya tidak bisa begitu juga," tandas Jazilul Fawaid.
Baca juga: Anies Baswedan Bantah Pecah Belah PDIP dan Dekati Jokowi, Sebut Pertemuannya atas Inisiatif Gibran
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para Capres dan Cawapres untuk tidak melakukan politik yang menyinggung SARA termasuk di dalammya politisasi agama dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke XVII di Solo, Jawa Tengah, Senin, (21/11/2022).

“Apalagi membawa politik-politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak jangan. Setuju? Politisasi agama, jangan, jangan,” kata Jokowi.
Presiden mengatakan bangsa Indonesia sudah merasakan dampak yang ditimbulkan akibat politik yang menyinggung SARA.
Dampak tersebut berlangsung cukup lama.
Baca juga: Kebingungan Anies Baswedan Lihat Kegaduhan Pertemuannya Sama Gibran Rakabuming: Kenapa Pada Khawatir
“Hindari ini. Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam,” katanya.
Presiden berharap suhu politik tidak panas pada Pemilu 2024 mendatang. Presiden ingin suhu politik tetap sejuk dengan Pemilu yang beradu gagasan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.
“Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para Capres dan Cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem. Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan,” pungkasnya. (*)
Berita Nasional Terkini Lainnya
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKB Nilai Ada Upaya Pembusukan terhadap Anies Baswedan Lewat Penyematan Politik Identitas