Berita Samarinda Terkini

Ikuti Jejak Kedua Orangtua, Alya Fadila Ikhlas Jadi Guru dan Mengabdi untuk Negeri

Alya Fadila, guru baru yang mengajar di salah satu SD di Samarinda, mengikuti jejak ayah ibunya.

Penulis: Ardiana |
DOK/PRIBADI
Alya Fadila (tengah), guru SD di Samarinda, mengikuti jejak kedua orangtuanya menjadi tenaga pendidik. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Alya Fadila, guru baru yang mengajar di salah satu SD di Samarinda, mengikuti jejak ayah dan ibunya.

Alya memilih menjadi seorang guru karena terinspirasi dari kedua orangtuanya yang juga berprofesi sama. Selain itu, mengajar anak-anak yang lucu nan polos juga sangat menyenangkan baginya.

Menurut wanita lulusan UINSI Samarinda itu, guru adalah profesi mulia yang penuh jasa.

Uniknya, hidup di tengah keluarga guru tersebut menjadikan hubungan Alya dan kedua orangtuanya semakin erat dan hangat.

Saat berada di sekolah, mereka mengajar dan melakukan kewajibannya di sekolah.

Baca juga: Terinspirasi dari Sosok Gurunya, Kini Glanchie Pilih Jadi Guru SD di Balikpapan

Tak jarang, saat berada di rumah, keluarga guru itu saling bertukar pikiran dan membincangkan hal-hal menarik mengenai murid mereka di sekolah.

"Ketika di sekolah sibuk dengan kewajiban masing-masing, sampai di rumah kami selalu berbagi kisah mengenai apa yang terjadi di sekolah, apa masalah yang sedang dihadapi. Bahkan saya sering berkonsultasi kepada kedua orangtua saya jika saya ada merasa kesulitan dalam menghadapi siswa," tuturnya.

Dengan didikan yang ia dapatkan dari keluarganya, Alya tumbuh menjadi guru yang pandai bersyukur dan ikhlas.

Meski dengan pendapatan yang tidak banyak, bagi Alya, menjadi seorang guru adalah tugas dan pengabdiannya untuk mendidik generasi bangsa.

Baca juga: WhatsApp Guru dan Orangtua Soal Anak Didik Tetap Harus Santun

Selain itu, ia menegaskan, menjadi seorang guru tak melulu soal upah, namun keikhlasan dan pengabdian yang diberikan untuk negeri adalah hal yang utama.

"Banyak guru bergaji kecil tapi hidupnya tetap sejahtera. Itulah yang dinamakan berkah. Apalagi jika seorang guru mengajar dengan ikhlas, insya Allah rezeki datang dari mana saja. Saya sangat percaya itu.

Soal upah, itu biarlah rasa kemanusiaan yang berbicara. Kami para guru hanya bertujuan mendidik generasi bangsa. Itulah salah satu pengabdian kami terhadap negara tercinta," ucapnya. (*)
 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved