Berita Balikpapan Terkini

Terinspirasi dari Sosok Gurunya, Kini Glanchie Pilih Jadi Guru SD di Balikpapan

Guru adalah profesi mulia yang dapat mencerdaskan anak bangsa. Sebutan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa memang pantas diberikan pada mereka yang berusaha me

Penulis: Ardiana |
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kolase Glanchie Monicha Gahung, Guru SD Katolik Santa Theresia Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Guru adalah profesi mulia yang dapat mencerdaskan anak bangsa.

Sebutan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa memang pantas diberikan pada mereka yang berusaha mendidik dan membimbing muridnya di sekolah.

Sebagai pedoman yang juga digugu dan ditiru, banyak guru yang menjadi inspirasi murid-muridnya karena pemberian ilmu dan contoh yang baik untuk mereka.

Seperti Glanchie Monicha Gahung, yang memilih menjadi guru karena terinspirasi pada gurunya semasa duduk di bangku sekolah, yang ia panggil dengan sebutan Ibu Nonce.

Ia mengaku semasa SD, Ibu Nonce kerap mengajar dengan penuh kasih sayang.

Baca juga: 3.489 Guru se-Balikpapan Ikut Upacara Peringatan HGN dan HUT ke-77 PGRI

Bahkan saat salah satu muridnya sedang sedih dan memasang muka masam, ia menepuk pundak muridnya dan memberikan kata-kata motivasi.

Inilah yang diterapkan Glanchie pada murid-muridnya di Sekolah Dasar Katolik Santa Theresia Balikpapan.

"Beliau mengajar saya dengan penuh kasih sayang. Itu menginspirasi saya. Jadi saya bercita-cita, suatu saat nanti pengin seperti beliau," ucapnya.

Baginya, menjadi seorang guru adalah hal yang mulia. Bagaimana tidak? profesi guru tak hanya berguna bagi diri sendiri, melainkan bagi orang lain, bangsa, bahkan dunia.

Baca juga: Guru Seni Budaya Kembangkan Permainan Monopoli Jelajah Tari Nusantara

Menjadi seorang guru selama 7 tahun ke belakang, tentu dilalui Glanchie dengan penuh tantangan.

Seperti susahnya mengajar lewat daring saat pandemi Covid-19. Bahkan ia mengaku pernah dijaili muridnya saat akan mengajar.

"Saya pernah sebelum masuk kelas, ditutup dan dikunciin pintu dari dalam. Maksud mereka itu bercanda saja. Setelah pintunya merek buka, mereka keluar dan memeluk saya dan bilang mereka bercanda," kenangnya.

Namun hal tersebut tak masalah baginya. Menurut Glanchie, bisa mengajar anak-anak tersebut dengan segala karakter mereka yang polos nan lucu.

"Kita diberi tanggung jawab untuk mendidik mereka supaya menjadi anak-anak yang lebih baik," ucapnya.

Baca juga: WhatsApp Guru dan Orangtua Soal Anak Didik Tetap Harus Santun

Yang paling membuatnya terharu, beberapa muridnya yang telah lulus, tidak melupakannya dan menyapa lebih dahulu saat bertemu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved