Berita Nasional Terkini

Ditunjuk Jokowi jadi Calon Panglima TNI, Ini Biodata/Profil Yudo Margono dan Jumlah Harta Kekayaan

Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi I DPR seperti apa profilnya?

Editor: Doan Pardede
(Foto: Tribunnews.com/Gita Irawan)
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di atas KRI Semarang-594 pada Kamis (23/9/2021). Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi I DPR seperti apa profilnya? 

TRIBUNKALTIM.CO - Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi I DPR pada Jumat (2/12/2022), seperti apa profil Yudo Margono?

Fit and proper test calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tersebut dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan, salah satu rangkaian dari uji kelayakan dan kepatutan itu adalah melakukan verifikasi data Yudo Margono bersama pimpinan Komisi I dan perwakilan dari masing-masing fraksi.

Setelah jeda, fit and proper test itu akan dimulai kembali pada pukul 13.30 WIB dengan agenda pemaparan visi dan misi Yudo Margono selama 30 menit.

Baca juga: Laksamana TNI Yudo Margono, Calon Panglima TNI, Daftar Jenderal Bintang 3 yang Berpeluang Jabat KSAL

Selanjutnya, pendalaman dari masing-masing fraksi tujuh menit dari tiap-tiap fraksi.

Nantinya, orang nomor satu di matra angkatan laut itu diberikan kesempatan 20 menit menjawab pertanyaan-pertanyaan dan pendalaman. Setelah itu, tahap pertama selesai.

"Kalau masih ada yang bertanya dilanjut sampai selesai, diakhiri rapat Komisi I memutuskan persetujuan, disetujui atau tidak disetujui," ujar Hasanuddin.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan, mekanisme dari pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan itu akan digelar secara terbuka. Namun, bila nanti dalam pemaparan isinya berupa strategi dan sifatnya rahasia akan tertutup.

"Direncanakan dilakukan terbuka, kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup," ujarnya.

Ia menambahkan, rangkaian terakhir dari uji kelayakan dan kepatutan itu adalah mengunjungi kediaman orang nomor satu dari matra angkatan laut tersebut.

"Lalu direncanakan verifikasi faktual ke kediaman setelah Rapat fit and proper test selesai," ujarnya.

Alasan Jokowi Pilih Yudo Versi Pengamat

Pemerhati militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai chemistry atau kecocokan menjadi salah satu faktor Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.

"Kalau kita lihat dari di pertimbangan presiden, chemistry, kecocokan, itu jelas," kata Fahmi dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Meski demikian, Fahmi menduga bahwa penunjukan Yudo menjadi calon Panglima TNI juga tak lepas karena adanya faktor rekomendasi dari kekuatan politik yang dominan.

Lebih lanjut, Fahmi mengatakan, faktor aksesibilitas atau keterkesanan publik terhadap sosok Yudo, juga menjadi pertimbangan menunjuk Yudo jadi calon panglima.

Baca juga: Terjawab Sudah Siapa Calon Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika, Ini Biodata/Profil Yudo Margono

Pada tahun lalu, tingkat aksesibilitas Yudo dinilai masih kalah populer dibanding Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang kala itu masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Padahal, kata dia, publik saat itu memprediksi Yudo akan menjadi pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto

"Tapi ternyata kemudian Pak Andika. Memang Pak Andika lebih populer dibanding Pak Yudo yang cenderung low profile, juga tidak banyak kelihatan membangun komunikasi politik," imbuh dia.

Sebelumnya, Yudo resmi menjadi calon tunggal Panglima TNI menggantikan Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Nama Yudo diumumkan langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani setelah menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo yang diantarkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/11/2022).

Puan meyakini bahwa Presiden mempunyai banyak pertimbangan dalam menunjuk Yudo untuk memegang tongkat komando Panglima TNI, salah satunya ihwal nasionalisme yang ada pada diri abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.

"Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah Air, dan lain sebagainya, dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada," ujar Puan di Gedung DPR, Senin sore.

Sementara itu, Pratikno mengungkapkan bahwa faktor rotasi antar matra menjadi salah satu pertimbangan Presiden menunjuk Yudo menjadi calon Panglima TNI.

Diketahui, sejak pemerintahan Jokowi pada 2014, belum ada satu pun sosok dari matra laut yang menjadi Panglima TNI.

Dalam periode kepemimpinan Jokowi tersebut, tongkat komando Panglima TNI sejauh ini diisi oleh perwira tinggi yang berasal dari matra darat dan udara.

"Ya bisa jadi salah satu pertimbangannya (rotasi). Saya kira itu salah satu pertimbangannya," ungkap Pratikno.

Setelah menerima surpres, terdapat sejumlah mekanisme yang bakal dijalankan DPR sebelum memberikan persetujuan terhadap usulan Presiden.

Surpres Jokowi itu akan dibawa ke rapat pimpinan dan Badan Musyawarah (Bamus) DPR.

Selanjutnya, Komisi I DPR bakal menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap Yudo.

Setelahnya, barulah DPR memutuskan untuk memberikan persetujuan usulan nama Yudo.

Mekanisme ini diyakini akan rampung sebelum DPR memasuki masa reses yang dimulai pada 15 Desember 2022.

Baca juga: Laksamana Yudo Margono akan Jabat Panglima TNI Hanya dalam Waktu Singkat, Komisi I DPR RI Buka Suara

Tersebar di 51 Lokasi, Ini Harta Properti Yudo Margono yang Jadi Calon Panglima TNI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Hal itu disampaikannya kepada awak media di Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada Selasa (29/11/2022).

"Panglima TNI sudah diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan. Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra," ujar Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden.

Adapun Surat Presiden (Surpres) Panglima TNI sendiri telah disampaikan kepada DPR oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (28/11/2022).

Selanjutnya Laksamana TNI Yudo Margono akan segera menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI.

Lantas, sebagai KSAL, berapa jumlah harta properti milim Yudo Margono?

Hal itu tertera dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tanggal penyampaian 22 Maret 2022 dengan jenis laporan periodik 2021.

Berdasarkan dokumen tersebut, Yudo memiliki harta kekayaan sebesar Rp 17.970.088.086 (Rp 17,9 miliar).

Mayoritas harta kekayaannya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 10.450.959.000 (Rp 10,45 miliar).

Tercatat dia memiliki sebanyak 51 aset properti yang tersebar di sejumlah daerah. Seluruhnya merupakan hasil sendiri (alias bukan warisan).

Dari sebaran harta berupa tanah dan bangunan milik Yudo, kebanyakan aset propertinya berada di Kabupaten/Kota Bogor.

Rinciannya, 1 aset di Sidoarjo; 1 aset di Cirebon; 1 aset di Madiun; 1 aset di Tangerang; 2 aset di Bekasi; 5 aset di Surabaya; 2 aset di Sorong; dan, 38 aset di Bogor.

Properti yang nilainya termahal berada di Kota Surabaya. Berupa tanah dan bangunan seluas 299 m2/246 m2 senilai Rp 1.500.000.000 (Rp 1,5 miliar).

Berita Nasional Terkini Lainnya

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved