Berita Samarinda Terkini

BI Kaltim Sebut Sektor Pariwisata dan UMKM Menjadi Sumber Perekonomian Non-SDA Kaltim

Bank Indonesia (BI) Kaltim menyebut sektor wisata dan UMKM bisa jadi sumber perekonomian lain non-SDA.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim, Hendik Sudaryanto mengatakan, pihaknya mendorong Pemda di Kaltim untuk tak bergantung saja pada sektor SDA. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bank Indonesia (BI) Kaltim menyebut sektor wisata dan UMKM bisa jadi sumber perekonomian lain non-SDA.

Diketahui, ekonomi Kaltim sendiri maaih ditopang dari sektor SDA migas dan batu bara.

Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim, Hendik Sudaryanto menjelaskan, selain mendorong hilirisasi sektor pertambangan.

Pihaknya juga melakukan penciptaan proyek bernilai tambah tinggi melalui sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta pelaku usaha dalam wadah RIRU (Regional Investor Relation Unit).

Baca juga: Pemkot Samarinda Bakal Bentuk Satgas Parkir untuk Awasi Jalannya E-Parking

Salah satu produk RIRU Kaltim adalah pembuatan Profiling Investasi Kalimantan Timur (PIKAT) yang bertujuan menjaring berbagai potensi ekonomi baru non-SDA mentah untuk selanjutnya dibawa ke ajang promosi skala Internasional.

"Tidak hanya mendorong hilirisasi melalui advisory dan penguatan investasi, kami juga terus bersinergi mengembangkan potensi sektor pariwisata dan UMKM sebagai sumber perekonomian baru," terangnya.

Terkait pengembangan pariwisata, BI Kaltim turut memberikan Bantuan Sosial Bank Indonesia dengan sinergi dan koordinasi bersama Dinas Pariwisata.

BI Kaltim menjalankan program multiyears penguatan SDM, kelembagaan dan UMKM Pariwisata di Kepulauan Derawan selama tiga tahun ini.

Baca juga: Cuaca Samarinda Besok, Cenderung Cerah Berawan Sepanjang Hari

"Mungkin berakhir pada tahun ini ya, tapi kami akan terus dorong di wilayah lain," terangnya.

Dalam rangka mendorong kinerja UMKM yang berdaya saing, BI Kaltim juga telah melaksanakan berbagai program melalui sinergi dengan beberapa pihak atau instansi.

Pengembangan UMKM pada setiap level mulai dari subsisten, maju, digital, hingga ekspor.

Untuk mendorong UMKM menembus pasar Ekspor, pihaknya bekerjasama dengan Export Center Surabaya melaksanakan pelatihan dan pendampingan program Export Kaltimpreneurs 2022.

Baca juga: Dinas PUPR Samarinda Wacanakan Percantik Trotoar di 3 Jalan Protokol Pada Tahun 2023

"Kami membina 132 UMKM dengan total transaksi mencapai Rp5,7 milyar. Sementara itu, pengembangan UMKM Go Digital juga terus kami perkuat melalui program pelatihan reguler terkait pemasaran online serta pencatatan keuangan melalui aplikasi SI-APIK," ungkapnya.

Hendik juga mengatakan, pada tahun ini, juga fokus mendorong pengembangan industri fesyen khususnya batik Kaltim.

Melalui pendampingan oleh desainer berskala internasional, Kaltim diproyeksikan memiliki produk berkualitas dan dapat menembus pasar nasional maupun global.

"Kami juga terus mendorong perkembangan ekonomi syariah antara lain melalui perhelatan Kaltim Sharia Festival sebagai media edukasi guna meningkatkan pengetahuan dan kapasitas para pelaku ekonomi syariah di Kaltim," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved