Memilih Damai

Lepas Isu Primordial, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil Jadi Pilihan Pemilih Milenial

Lepas isu primordial, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil jadi alternatif pilihan pemilih milenial dalam Pilpres 2024.

Instagram erickthohir/ridwankamil
Ridwan Kamil - Erick Thohir. Lepas isu primordial, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil jadi alternatif pilihan pemilih milenial dalam Pilpres 2024. 

"Mereka ini kan juga aktif di media sosial. Kontennya dekat dengan anak muda yang mungkin apabila dinilai kalangan tua, ini terlalu receh. Namun, konten seperti ini yang justru interaktif dan memiliki eksposur yang tinggi dari anak muda," katanya.

Dengan munculnya figur tanpa mengenal latar primordial seperti asal kedaerahan, maka pemilu berjalan baik. Nantinya, kampanye akan banyak diisi dengan adu gagasan.

Baca juga: Hadi Tjahjanto Pastikan RDTR IKN Nusantara Kelar 2022, Samboja dan Muara Jawa Ikut

Menurutnya, di dua pemilu terakhir, tak banyak isu program yang dibawa dalam kampanye. Sebaliknya, isu primordial justru lebih banyak dimunculkan yang mengakibatkan polarisasi.

Adu gagasan harus diutamakan, mengingat pemilih rasional yang berasal dari pemilih mulai atau milenial jumlahnya cukup besar pada 2024 mendatang. Angkanya, mencapai nyaris 50 persen terhadap potensi jumlah pemilih.

"(calon pemimpin) menyampaikan soal keseharian mereka di masing-masing tugas. Pemilih akan cenderung memilih figur yang bisa menghadirkan solusi dari masalah mereka. Termasuk, penguatan demokrasi, dan program yang langsung menyentuh pemilih," katanya.

Pengamat Ekonomi Politik, Fachry Ali, menyambut baik hasil survei tersebut. Ini menjadi alarm bagi kandidat untuk tak boleh hanya sekadar menjual isu primordial.

"Fenomena ini memperlihatkan bahwa dasar struktur masyarakat dalam konteks demografi sedang bergerak. Mereka yang lahir tahun 80-an ke bawah, semakin kecil, di atas itu semakin membesar," katanya.

Masyarakat semakin dewasa dengan memperhitungkan banyak hal dalam memilih figur pemimpin, dibanding berbicara latar belakang kedaerahan. "Kelihatannya, bahwa ikatan primordial di bidang etnik, mengalami declining (penolakan)," katanya.

Baca juga: Akademisi UI: Kandidat Berlomba Pinjam Citra Jokowi di Pilpres 2024, Kekuatan Figur yang Terpenting

Sekali pun, ia mengakui bahwa isu primordial tak bisa lepas begitu saja dalam pemilu, misalnya ketika berbicara soal agama. Namun, seorang kandidat pemimpin masih harus ditopang dengan berbagai hal pendukung, seperti program dan pengalaman.

Apalagi, pemimpin nasional berlatarbelakang dari luar Jawa juga bukan lah baru. Misalnya, dengan nama Hamzah Haz hingga Jusuf Kalla yang pernah menjadi Wakil Presiden.

Figur-figur tersebut justru membuktikan adanya faktor elektoral. "Munculnya kandidat pemimpin yang berasal dari luar Jawa, justru bisa jadi penyeimbang," katanya.

Apalagi, dengan keberadaan media massa hingga media sosial semakin mempermudah seorang kandidat dalam melakukan sosialisasi. "Para calon pemimpin ini harus menarik bagi pemlihnya. Ini menarik, sebab milenial memiliki kecenderungan untuk tak terlibat secara langsung dalam politik," katanya. (*)

Berita Memilih Damai

Berita Pilpres 2024

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Isu Primordial Tak Laku Bagi Pemilih Rasional, 3 Figur Ini Mencuat Dalam Bursa Pemimpin Nasional

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved