TOPIK
Memilih Damai
-
Erick Thohir dinilai punya modal untuk jadi cawapres di Pilpres 2024. Mulai dari Ketua Panitia Asian Games 2018 hingga Menteri BUMN
-
Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu menegaskan bahwa pemilihan pemimpin di Indonesia bukan berdasarkan kedekatan identitas.
-
Dalam talkshow Memilih Damai, Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan masyarakat memilih capres karena kedekatan dan programnya. Bukan suku
-
Putri proklamator Indonesia Mohammad Hatta, yakni Meutia Hatta banyak menyerap dan mengamalkan ilmu dari sang ayah.
-
Peneliti Litbang Harian Kompas, Yohan Wahyu menegaskan bahwa selama ini Litbang Kompas tidak pernah memplot, maupun ada kepentingan sepihak.
-
Pemilih Pilpres 2024 disebut tertarik apa yang mereka bisa akses, Titi Anggraini beberkan tantangan media.
-
Dekan FISIP Universitas Mulawarman, Muhammad Noor mengulas Capres Non-jawa juga mengapa Sosmed menjadi alat, dalam segi sosial dan politik Capres.
-
Sosok-sosok yang potensial di luar Pulau Jawa yang bisa menjadi calon presiden di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, saat ini belum dilirik.
-
Isu dominasi suku di Pilpres 2024, Rektor UNIBA Isradi sebut pemilihan Presiden bukanlah pemilihan suku.
-
Pemilih rasional dan milenial tak melirik isu primordial. Muncul nama Ridwan Kamil, Erick Thohir dan Sandiaga Uno sebagai alternatif pemimpin nasional
-
Survei Litbang Kompas: capres dengan elektabilitas tertinggi adalah Prabowo, Ganjar dan Anies. Ketiganya dipilih bukan karena agama atau suku
-
Pemilih millenial butuh capres yang paham atasi tantangan krisis ekonomi digital, jangan cuma jual jargon saja.
-
Lepas isu primordial, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil jadi alternatif pilihan pemilih milenial dalam Pilpres 2024.
-
Poltik identitas disebut akan kembali terjadi 2024, Dosen UI sebut dampaknya bisa mengerikan bila tak dikelola dengan baik
-
Talkshow series jelang Pemilu 2024 digelar Tribun Network di sembilan kota di Indonesia, salah satunya Kota Medan, Sumatera Utara.
-
Popularitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 disebut sama kuat. Ceruk suara luar Jawa jadi penting
-
Pilpres 2024, dukungan kepala daerah baik gubernur maupun walikota bisa jadi penentu kemenangan capres. Kekuatan figur capres disebut tak berpengaruh
-
Akademisi Universitas Indonesia (UI) menyebut tren politik identitas dan politik uang masih akan terjadi di Pilpres 2024.
-
Dekan FISIP Universitas Sriwijaya, Profesor Alfitri menegaskan, peluang tokoh Sumatera dalam Pilpres 2024 mendatang sangatlah besar.
-
Pengamat sekaligus founder Lima, Ray Rangkuti mengatakan, tokoh luar Jawa punya kesempatan memimpin Indonesia dengan berpindahnya pusat pemerintah.
-
Cendekiawan muslim asal Aceh, Fachry Ali mengatakan dengan adanya pemindahan ibu kota negara, jelas nantinya akan ada politik pasca Jawa.
-
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Prof Sirozi mengingatkan, siapapun capres yang bersaing pada Pilpres 2024 jangan sampai mengabaikan generasi Z.
-
Pemilu 20204, akademisi soroti politik identitas hingga capres Jawa dan luar Jawa. Bagaimana pengaruhnya pada milenial?
-
Dosen Universitas Indonesia, Panji Anugrah Pramana mengatakan, politik di Indonesia semakin terbuka dan semua orang bisa menjadi elite.
-
Akademisi Unhas, Dr Iqbal Latief menyebut setiap individu di luar Jawa harus memiliki keunggulan yang luar biasa.
-
Komisaris Utama PT Cyrus Nusantara Hasan Nasbi menyebut Jawa tersebar di seluruh penjuru nusantara melalui diffusion of national culture.
-
Hasan Nasbi menyebut, pemilih harus legawa melihat Pulau Jawa yang menjadi lumbung suara pada Pemilu 2024.
-
Dosen Universitas Indonesia Panji Anugrah Pramana mengatakan dalam konteks pilkada ada fenomena pasangan pelangi.
-
Dosen Universitas Indonesia Panji Anugrah Pramana singgung soal politik etnis saat jadi pembicara dalam diskusi "Jawa adalah Kunci Pemilu 2024".
-
Dosen UI, Panji Anugrah menyebut tema Jawa adalah Kunci Pemilu 2024 bisa dimaknai dua hal.
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved