Berita Berau Terkini

Dinsos Berau Atur Skema untuk Pasang Label Stiker pada Keluarga Penerima Manfaat

Dinas Sosial Kabupaten Berau akan memperketat pengawasan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar tepa

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Ilustrasi penyaluran bantuan kepada Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Kabupaten Berau. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Sosial Kabupaten Berau akan memperketat pengawasan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar tepat sasaran.

Salah satu skema pengawasan mereka adalah dengan pemasangan stiker pada rumah KPM terealisasi, namun wacana itu belum terealisasi.

Padahal, dari pengakuan Kepala Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Keluarga, Dinas Sosial Berau, Selamet Hariadi mengatakan, pihaknya telah merencanakan jauh-jauh hari.

Apalagi sejak adanya dugaan PKH yang ternyata mampu dan belum mau mengundurkan diri sebagai keluarga penerima manfaat.

Untuk data masih menggunakan data acuan terakhir penyaluran bantuan, melalui data Dinas Sosial Berau, total PKH di Kabupaten Berau sebanyak 2.935 yang tersebar di 13 Kecamatan.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Telah Cair, Dinsos Berau akan Salurkan Bertahap kepada 4.758 KPM

Sebelumnya, wacana pemasangan stiker terkendala dengan adanya virus corona sejak tahun 2020.

“Ya kendala pemasangan sejujurnya adalah wabah virus corona beberapa waktu lalu,” tuturnya.

Nantinya, akan sengaja membuat skema shock therapy agar keluarga yang sekiranya mampu untuk secara mandiri mengeluarkan diri dari status mereka sebagai PKH.

Sebab, diakui Slamet, ketika nanti ada verifikasi ulang, yang benar-benar harus menerima bantuan bisa masuk dalam kuota mereka. Kuota selanjutnya akan menunggu dari pusat.

Baca juga: Bisa! Login cek.bansos.kemensos.go.id Pakai NIK KTP dan Cek Pengumuman PKH Hari Ini 2022 Kapan Cair

Padahal pihaknya bisa saja memberhentikan secara paksa, namun mereka akan kehilangan bantuan sosial lainnya yang belum dijabarkan oleh Slamet.

Ia berharap mereka yang mampu mandiri bisa keluar secara mandiri, sesuai dengan arahan pusat kepada mereka.

Jika mereka keluar secara mandiri, maka mereka masih memungkinkan mendapatkan bantuan modal usaha keluarga tidak mampu dan tidak keluar dari data base. Jadi mereka menyimpulkan masih menggunakan asas kemanusiaan.

“Kita tunggu lagi ke depannya semoga tidak ada penundaan, kami juga inginnya agar tepat sasaran. Pemasangan stiker itu di pulau lain memang sangat efektif dan saran dari pusat juga,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved