Berita Nasional Terkini
Erupsi Lagi! Cek Gunung Semeru Terletak di Daerah Mana atau Lokasi dan Info Terbaru Hari Ini 2022
Gunung Semeru erupsi lagi, cek info gunung Semeru hari ini, termasuk gunung semeru terletak di daerah mana sebenarnya.
TRIBUNKALTM.CO - Gunung Semeru erupsi lagi, cek info gunung Semeru hari ini, termasuk gunung semeru terletak di daerah mana sebenarnya.
Selain soal info gunung Semeru hari ini, pertanyaan yang ramai diulas saat ini adalah dimana letak gunung Semeru atau gunung Semeru terletak di daerah mana.
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Gunung yang berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur ini kembali erupsi pada, Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Update Semeru: 1.979 Jiwa Mengungsi, Jembatan Gladak Perak Lumajang Ambrol Akibat Awan Panas Guguran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim mencatat, hingga Minggu (4/12/2022) malam, ada 2.219 warga yang mengungsi pascaerupsi Gunung Semeru pada Minggu pagi
Mereka tersebar di 12 titik pengungsian seperti di balai desa, rumah ibadah, gedung sekolah, lapangan, dan kantor kecamatan.
Sementara itu, untuk layanan kesehatan terdapat di Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh, telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.
"Hingga saat petugas BPBD terus melakukan pendataan para pengungsi untuk memaksimalkan bantuan. Data ini bisa berubah sewaktu-waktu," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan resminya Minggu malam.
BPBD Jatim dan relawan pada Minggu sore telah bergerak menuju lokasi erupsi untuk penanganan evakuasi dan penyiapan logistik untuk masyarakat yang terdampak.
"Sore tadi tim BPBD Jatim sudah mulai mengirimkan bantuan baik kebutuhan pokok masyarakat terdampak maupun relawan," jelasnya.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tinggi kolom abu erupsi Semeru teramati ± 1.500 meter di atas puncak atau ± 5.176 mdpl.
Dengan status itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Dia juga agar masyarakat patuh terhadap peringatan dan arahan petugas yang telah berada dilokasi.

Dari informasi yang disampaikan oleh BPBD Jatim, hingga pukul 14.10 WIB material APG terpantau di Curah Kobokan .
Dimana, dilaporkan hal ini diikuti oleh penurunan aktivitas yang terpantau dari seismograf.
Baca juga: Terbaru! Jepang Umumkan Status Siaga Akibat Gunung Semeru Erupsi, 2 Wilayah Terancam Terjadi Tsunami
Fakta-fakta Gunung Semeru
Di balik bencana alam itu, terdapat sejumlah fakta menarik seputar gunung yang kepopulerannya semakin mencuat karena film "5 CM" ini.
Berikut rangkumannya dari berbagai sumber, Minggu (5/12/2021):
1. Habitat ideal bagi elang Jawa
Kawasan TNBTS secara keseluruhan merupakan habitat yang ideal bagi elang jawa, juga disebut dengan Nisaetus bartelsi, untuk berkembangbiak.
“Berdasarkan kajian habitat, TNBTS merupakan habitat ideal untuk pengembangbiakkan elang Jawa,” ujar Plt Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani, mengutip Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Pada Rabu (18/8/2021), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui TNBTS melepasliarkan seekor elang Jawa dan seekor elang ular bido di kawasan TNBTS.
2. Punya danau cantik di ketinggian 2.389 mdpl
Salah satu spot yang paling populer di Gunung Semeru adalah Ranu Kumbolo, danau yang terletak di ketinggian 2.389 meter dari permukaan laut (mdpl).
Danau ini dikelilingi perbukitan hijau.
Para pendaki yang berkemah di sini dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit di antara dua bukit, mengutip Kompas.com, Senin (29/10/2021).
3. Rumah tertinggi bagi sepasang arca kuno
Gunung Semeru memiliki sebuah situs arkeologi yang menyimpan sepasang arca kuno bernama Arcapada.
Salah satu dari sepasang arca ini merupakan perwujudan dari Dewa Siwa dan dikatakan sebagai simbol penolak bala.
Arca kembar ini terletak di sebuah jalur lama yang medannya cukup sulit untuk ditempuh, bahkan dapat menyesatkan para pendaki menurut pemberitaan KompasTV, Senin (27/2/2017).
Baca juga: Akhirnya Identitas Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru Terbongkar, Diproses Polda Jatim
Lokasi sepasang arca ini ditempatkan berada pada ketinggia 3.002 mdpl. Hal ini membuat Gunung Semeru sebagai rumah tertinggi bagi arca kuno di Pulau Jawa.
4. Punya kawah yang semburkan asap setiap 30 menit sekali
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini memiliki sebuah puncak bernama Mahameru.
Di dekat puncak ini adalah sebuah kawah bernama Jonggring Saloka.
Melansir Kompas.com, Minggu (5/12/2021), kawah Jonggring Saloka kerap menyemburkan asap setiap 30 menit sekali.
5. Tidak dianjurkan mendaki sampai ke puncak
Menurut Kompas.com, Selasa (18/12/2021), pendakian sampai ke puncak Mahameru sebenarnya ilegal karena tidak direkomendasikan pihak TNBTS.
Adapun aturan ini berdasarkan status Waspada Gunung Semeru yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan gas racun ke arah puncak.
Namun untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa tanyakan kepada petugas TNBTS sebelum mendaki Gunung Semeru jika situasi dan kondisi sudah memungkinkan.
6. Ada kebun teh peninggalan Belanda
Gunung Semeru memiliki banyak spot indah yang kerap menarik perhatian pendaki, salah satunya adalah Kebun Teh Kertowono.
Kompas.com memberitakan, Minggu (5/12/2021), kebun teh di Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang ini merupakan peninggalan Belanda dan sudah ada sejak 1910.
7. Gunungnya pernah pakai “topi” lho!
Pada Desember 2018, masyarakat sempat dibikin geger oleh penampakan Gunung Semeru yang menggunakan “topi”. Melansir Kompas.com, Selasa (11/12/2018), topi itu merupakan awan yang disebut sebagai fenomena Altocumulus Lenticular.
Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada saat itu yakni Agie Wandala Putra menuturkan, awan terbentuk saat udara bergerak melewati pegunungan.
Alhasil, awan itu mendapat pendinginan yang cukup untuk terjadi kondensasi—fenomena perubahan benda gas atau uap air menjadi benda cair.
Terkait penampakan “gunung bertopi” itu, Agie menjelaskan bahwa fenomena tersebut tidak berbahaya bagi pendaki.
Namun, mereka tetap harus waspada karena suhu udara akan menjadi lebih dingin.
8. Punya kisah legenda yang menarik
Melansir Bobo, Minggu (5/12/2021), Gunung Semeru memiliki sebuah kisah legenda menarik berdasarkan kitab Tantu Pagelaran.
Konon, kitab itu menceritakan sebuah permintaan seorang penguasa bernama Batara Guru kepada para dewa dan raksasa agar Gunung Mahameru di India dipindahkan ke Pulau Jawa.
Sebab, menurut cerita dalam kitab itu, Pulau Jawa tengah terombang-ambing di atas laut.
Permintaan Batara Guru agar Gunung Mahameru dipindahkan dari India dimaksudkan untuk menstabilkan Pulau Jawa.
Namun mengutip Intisari, Minggu (5/12/2021), ada legenda lain tentang Gunung Semeru.
Kisah ini bermula saat sebuah pulau dikatakan sedang terombang-ambing di atas laut.
Pada suatu hari, Dewa Siwa mendatangi pulau tersebut dan melihat pohon Jawawut.
Alhasil, dia menamai pulau itu sebagai Pulau Jawa. Para dewa memutuskan untuk memaku pulau yang terombang-ambing itu dengan memindahkan Gunung Mahameru di India.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa untuk menggendong Gunung Mahameru di punggungnya ke Pulau Jawa.
Sementara Dewa Brahma menjelma menjadi seekor ular raksasa yang membelitkan untuk mengikat Gunung Mahameru.
Usai melakukan perjalanan dari India ke Pulau Jawa, para dewa pun berhasil meletakkan Gunung Mahameru.
9. Menyimpan kisah tragis aktivis
Soe Hok Gie Soe Hok Gie merupakan seorang aktivitas dan penulis Indonesia.
Dia pernah melakukan perjalanan bersama teman-temannya menuju Gunung Semeru pada 12 Desember 1969.
Melansir Kompas.com, Minggu (22/9/2021), pendakian ini sangat spesial.
Sebab, lima hari lagi Gie akan merayakan ulang tahun ke-27.
Perjalanan dimulai dari Kali Amprong, mengikuti pematang Gunung Ayek Ayek, dan turun ke arah Oro Oro Ombo.
Pemilihan jalurnya tidak biasa karena mereka mengikuti sebuah buku panduan terbitan Belanda tahun 1930.
Namun pendakian spesial ini menyimpan kisah tragis bagi Gie.
Dia tidak sengaja menghirup gas beracun karena duduk di Puncak Mahameru.
Gie meninggal di Gunung Semeru beberapa jam sebelum menginjak usia 27 tahun.
Evakuasi jenazahnya memakan proses yang cukup lama sebelum akhirnya disemayamkan di Fakultas Sastra UI Rawamangun.
Awalnya, jenazah Gie dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta sebelum dipindahkan ke TPU Tanah Abang.
Namun pada 1975, pihak keluarga memutuskan untuk mengkremasi jasad Gie.
Abunya disebar di Lembah Mandalawangi, Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.
10. Punya sosok legendaris bernama Mak Yem
Gunung Semeru memiliki seorang sosok legendaris bernama Mak Yem.
Sayangnya, Mak Yem tutup usia pada 20 Juli 2021.
Mengutip Kompas.com, Selasa (5/8/2021), Humas TNBTS Sarif Hidayat menjelaskan, Mak Yem dianggap sebagai sosok legendaris karena merupakan istri dari Mbah Tumari—sudah meninggal sekitar tiga bulan sebelum Mak Yem.
Adapun Mbah Tumari dikatakan sebagai sosok yang sangat dikenang oleh para pendaki Gunung Semeru.
Terlebih bagi para pendaki zaman dulu. Sebab, Mbah Tumari dan Mak Yem menjadikan rumahnya di jalur pendakian Ranu Pani sebagai tempat singgah sementara untuk para pendaki yang hendak naik atau baru turun.
Keduanya juga terkenal sering memberi nasihat dan petuah kepada para pendaki.